SAMARINDA- Reaktivasi pariwisata domestik tahap pertama pada Juni-Juli belum berhasil membangkitkan wisata lokal seperti kuliner, staycation, city activation serta shopping atau great sale.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, di Kaltim sudah ada empat daerah yang mulai membuka wisatanya, yakni Samarinda, Balikpapan, Kukar, dan Bontang. Meski begitu, di setiap daerah belum semua beroperasi. Contohnya Samarinda, dari 27 tempat wisata hanya 30 persen yang sudah beroperasi seiring kebijakan reaktivasi tempat wisata.
Sedangkan di Kukar dari 16 tujuan wisata hanya 4 yang beroperasi. Sedangkan Balikpapan dan Bontang, baru beberapa yang beroperasi. “Kami tidak menyarankan seluruh tempat wisata untuk melakukan operasi terburu-buru. Meskipun belum buka yang terpenting kesiapan penerapan protokol kesehatannya,” ujarnya.
Sampai pengujung Juli, dia mengungkapkan belum banyak tempat wisata yang melakukan reaktivasi. Sedangkan Agustus-Oktober sudah akan masuk pada fase wisata antar kota, dan November-Desember wisata antar pulau. Namun, pihaknya tidak mengimbau tempat wisata harus melakukan reaktivasi jika belum siap.
“Yang terpenting itu kesiapannya. Sebab, saat ini kita tidak fokus pada target kunjungan wisata, tapi lebih fokus pada prinsip kesehatan dan keamanan di lokasi objek wisata,” jelasnya.
Menurutnya, new normal memang harus menjadi fokus pemulihan industri pariwisata. Dispar akan melakukan survei wisatawan dan pelaku industri pariwisata untuk mengetahui permasalahan dan tantangan sektor ini. Hasil survei nantinya dibuatkan workshop berupa paket pelatihan yang berkaitan dengan kepariwisataan. Kemudian akan dipetakan wisata mana yang paling dibutuhkan.
“Dalam pelatihan itu juga akan dibuat virtual event yang berkualitas, virtual tour, dan digital marketing bagi ekonomi kreatif. Sehingga pariwisata masih bisa tumbuh di tengah pandemi,” terangnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Kaltim Dian Rosita mengatakan, saat ini seluruh tempat wisata tidak buka secara serentak. Saat awal Juni 2020 rata-rata yang langsung beroperasi tempat rekreasi laut, seperti di Pantai Muara Badak, Kukar. Sedangkan wisata lain, seperti Ladaya, Pulau Kumala dan lainnya belum langsung beroperasi.
“Tempat wisata yang luas seperti pantai memang memiliki kunjungan yang cenderung lebih baik,” katanya. Saat ini beberapa tempat rekreasi dalam kota yang sudah beroperasi belum bisa mengembalikan kunjungan seperti sebelum pandemi. Namun, belum tumbuh maksimalnya kunjungan pada tempat rekreasi membutuhkan promosi besar-besaran.
Pihaknya pun membutuhkan bantuan dari pemerintah agar mengimbau masyarakat serta memastikan bahwa tempat-tempat rekreasi yang sudah beroperasi memiliki keamanan dan menjalankan protokol kesehatan.
“Kita berharap pelaku usaha pariwisata sangat memerhatikan jaminan kesehatan pengunjung. Kalau memang belum siap dengan protokol Covid-19 jangan memaksakan. Karena yang terpenting jaminan para pelancong saat berwisata,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)