Menggulirkan kompetisi di tengah pandemi Covid-19 membuat sistem pelaksanaannya disesuaikan. Salah satunya memusatkan kegiatan di Jawa.
KEBIJAKAN itu diambil untuk meredam berbagai risiko penyebaran Covid-19. Akibatnya, klub dari luar Jawa untuk sementara waktu akan menjadi musafir. Satu di antaranya, Borneo FC Samarinda.
Presiden Borneo FC Nabil Husein mengaku tak keberatan dengan keputusan tersebut. Menurutnya, itu adalah win-win solution agar kompetisi yang jadi sumber penghidupan penggiat di dalamnya bisa kembali bergulir, meski pandemi masih berlangsung. "Sementara ya bagus bertanding di satu wilayah. Khusus untuk suporter, jangan berkecil hati karena ini demi kebaikan bersama," ucap Nabil.
Ya, tidak hanya memusatkan kegiatan di Jawa, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga dilakukan dengan melarang kehadiran penonton di stadion dalam setiap laga. Kebijakan serupa juga sudah diterapkan oleh beberapa negara yang sudah lebih dulu menggulirkan kompetisi di tengah pandemi.
Meski begitu, dia sangat berharap kondisi itu tidak terus-menerus. Bagaimanapun, sepak bola sebagai industri, nadinya berdetak beriringan dengan keberadaan penonton. “Tentu kita ingin menyaksikan kembali tim kesayangan kita bersama ini bisa kembali bertanding di markasnya, Stadion Segiri, di Samarinda. Sampai saatnya tiba, kita harus sama-sama mengerti dan bersabar menanti pandemi ini berlalu.”
"Mudah-mudahan bermain di Jawa hanya bersifat sementara. Tim musafir bisa segera kembali ke daerah asal," pungkasnya. (*/abi/ndy/k16)