ABU DHABI – Deiveson Figueiredo nyaris tidak bisa bertarung dalam perebutan sabuk juara kelas terbang UFC Minggu WIB. Petarung asal Brazil itu divonis terjangkit Covid-19 sebelum berangkat ke Yas Marina, Abu Dhabi, beberapa pekan lalu. Dia tidak bisa ikut dalam pesawat carter yang mengangkut para fighter ke ibu kota Uni Emirat Arab tersebut.
Pekan lalu, dia dites lagi, dan dinyatakan negatif. Baru Minggu malam lalu (12/7) dia berangkat ke Abu Dhabi. Figueiredo hanya punya sepekan untuk aklimatisasi, berlatih, dan meningkatkan berat badan. Namun itu semua terbayar lunas. Dalam UFC Fight Night, dia dengan perkasa mengalahkan Joseph Benavidez untuk merebut gelar juara kelas terbang.
Hebatnya lagi, Figueiredo hanya butuh 4 menit 48 detik untuk mengandaskan perlawanan Benavidez lewat submission. Petarung 32 tahun itu menjatuhkan Benavidez tiga kali. Hingga akhirnya mengunci leher sang lawan dari belakang saat keduanya masih sama-sama dalam posisi di bawah. Benavidez tidak memukul kanvas. Dia pingsan sebelum wasit menghentikan laga.
’’Aku bilang aku akan mematahkan Benavidez, dan itulah yang benar-benar kulakukan,’’ tegas Figueiredo, seperti dilansir ESPN. ’’Aku memberinya kekalahan submission pertama dalam rekornya. Sama sekali tidak mengejutkanku,’’ imbuhnya. Ya, Benavidez, yang punya rekor 28-7-0, baru sekali ini menderita kekalahan submission sepanjang 14 tahun berkarir.
Pertarungan kemarin memang tampak tidak seimbang. Figueiredo sangat agresif sejak awal. Hook kanannya yang superkeras sudah mendarat di kepala Benavidez saat ronde pertama baru berjalan 45 detik. Benavidez tersungkur. Figueiredo, yang berjuluk God of War, mendekat dan memukuli lawannya dengan membabi buta. Benavidez keluar dari kuncian pertama tersebut.
Tapi petarung asal Amerika Serikat (AS) itu gagal keluar dari kuncian Figueiredo untuk kali kedua. Itu berawal saat ronde pertama tersisa 45 detik. Pukulan tangan kanan Figueiredo kembali membuat Benavidez tersungkur di pojok oktagon. Figueiredo kembali menghajar dengan pukulan dan siku. Figueiredo kemudian mengunci leher Benavidez dari belakang.
Sebelum menerima sabuk, ketika Benavidez dirawat oleh timnya, Figueiredo mendekat. Dia berlutut dan menangkupkan kedua telapak tangan, tanda respek buat sang lawan. Benavidez menjawabnya dengan fist bump.
Ini sebenarnya kali kedua Figueiredo jumpa Benavidez dalam perebutan gelar juara kelas terbang. Mereka pertama bertarung di Norfolk, Virginia, 29 Februari lalu. Namun, beratnya kurang 2,5 pon. Harusnya Benavidez otomatis juara. Tapi Figueiredo menghentikannya dengan TKO di ronde kedua. Benavidez diberi kesempatan rematch.
Itulah mengapa, tugas pertama Figueiredo setiba di Yas Marina Senin lalu adalah menaikkan bobot. Dia baru berhasil memenuhi berat badan yang disyaratkan pada Jumat (17/7), hanya beberapa jam setelah masa karantinanya selesai. ’’Aku bisa mengatasi semua itu. Aku berhasil tiba di sini, dan aku benar-benar jadi juara,’’ tegasnya. (irr/na)