Ada Izin Edar, Bikin Tenang Berjualan

- Senin, 20 Juli 2020 | 10:30 WIB
AMAN DAN TERUJI: Ria Rahim mengurus semua penjualan produk handbody racikannya. RORO/KP
AMAN DAN TERUJI: Ria Rahim mengurus semua penjualan produk handbody racikannya. RORO/KP

PADA 2013, Ria Rahim sudah bisa meracik losion handbody. Sebagai lulusan sekolah farmasi, dia punya cukup bekal untuk mengenal bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pelembut dan pelembap kulit.

Ketika diperkenalkan, banyak rekannya yang suka menggunakan. Dia pun berani menjualnya dengan hasil yang lumayan. Namun, saat itu, Ria Rahim belum memiliki izin edar. Walhasil, produknya pernah disita pihak terkait. Meski akhirnya tetap kembali berjualan, dia mengaku tidak tenang.

Hingga akhirnya pada 2018, seorang temannya merekomendasikan untuk segera mengurus izin edar. Kawannya itu memberi Ria kontak pabrik yang dimaksud. Dia pun sekaligus melakukan kontrak produksi dengan salah satu pabrik kosmetik di Sidoarjo, Jawa Timur. Dia pun memiliki brand kosmetik atas nama sendiri yakni handbody whitening dalam bentuk krim.

“Hak nama, bahan-bahan sampel dari saya. Mereka tentu sudah ada laboratoriumnya. Termasuk misal ada bahan yang mesti dikurangi, atau ditambahkan formulanya. Kemudian urus BPOM di sana sekalian. Prosesnya cukup lama dari uji sampel hingga akhirnya aman dan bisa diperjualbelikan,” papar Ria.

Dijabarkan sejak 2018 memang sudah berkoordinasi dengan pihak pabrik perihal formula bahan yang akan digunakan. Melewati rangkaian uji hingga didapat produk sesuai khasiat yang dimau, namun juga aman. “Formulanya dikirim lagi ke saya. Terus enak nih, oke. Dari mereka sudah diuruskan izinnya,” ujar dia.

Setelah itu, proses administrasi dikatakan Ria memakan waktu lebih enam bulan. Termasuk mengirim berkas sesuai permintaan. Perihal ukuran produk pun sempat ragu. Ibunya menyarankan langsung memproduksi ukuran besar. “Sempat takut enggak diterima di pasaran. Eh alhamdulillah malah paling laris,” sebutnya.

Kini produknya sudah bisa dicek di situs resmi BPOM. Tercantum informasi produk dan tanggal terbit izin edarnya. “Tidak murah. Urus izin, uji sampel, produksi itu sekitar Rp 300 juta,” imbuhnya.

Sejak izin edar terbit pada Januari lalu, proses penjualan Ria mulai sebulan setelahnya. Hingga Juli, dia mengatakan setidaknya ada 100 reseller se-Indonesia. Hanya menjual dua produk, krim handbody siang dan malam. Dalam ukuran 250 gram dan 500 gram. Dijual mulai harga Rp 200–700 ribu untuk paketan.

Belajar dari pengalaman, Ria pun mengimbau agar pembeli cerdas. Selalu cek nomor register pada produk kosmetika. Sebab dari pandangan Ria, produk viral biasanya ada yang mengikuti atau tiruan. “Benar-benar dicermati. Ada hologram buatan pabriknya enggak? Benar atau tidak nama pabriknya? Takutnya enggak aman atau abal-abal,” ujar alumnus Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman itu.

Dijelaskan Ria, jika modal usaha tersebut berasal dari orangtuanya. Namun, dia semua yang mengurus. Melayani ribuan penjualan setiap bulan, dibantu empat orang. Semuanya masih hubungan keluarga. Mulai bagian pengemasan hingga kurir. Admin kontak pun dia yang mengurus sendiri.

Ada pula manajemen akun jualannya di Instagram. “Aku pelajari semuanya. Termasuk lihat-lihat akun jualan online. Oh kalau bikin promosi di Instagram itu begini, konsepnya begitu, dan lain-lain. Jadi memang ada yang khusus bikinkan konten biar menarik,” paparnya.

Tak hanya itu, pengalaman membawa Ria untuk tak sekadar berjualan. Namun juga menjaga hubungan dengan pelanggan. “Jadi aku adakan give away ke followers. Berusaha bangun komunikasi juga. Makanya yang jadi admin aku sendiri, biar lebih dekat ke mereka,” ungkap dia.

Ria bersyukur, yang dia pelajari sejak zaman SMK hingga kuliah bisa saling berkaitan. Ilmu bisnis secara teori yang didapat saat kuliah, mulai dia pahami saat menjalankan bisnisnya.

 Dia merasa mulai memetik hikmah perjuangannya sejak dulu. Proses berjualan mengandalkan online. Ria pun memanfaatkan selebgram dengan pengikut puluhan hingga ratusan ribu untuk promosi. “Alhamdulillah makin viral karena endorsement. Mainnya memang online dari dulu,” ungkap perempuan kelahiran 1994 itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X