SAMARINDA–Beragam cara digunakan para pengedar narkotika untuk menjalankan aksinya. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh juga. Pepatah lama ini layak dialamatkan kepada ES (33) dan istrinya, F (45), yang dibekuk polisi di Jalan Sejati, Sambutan, Samarinda, Kamis malam (16/7).
Pasangan suami-istri (pasutri) itu sempat membuat petugas geleng-geleng. Untuk mengelabui petugas, sabu seberat 21,97 gram bruto disembunyikan di dalam kemaluan tersangka F. Namun, aksi pasutri tersebut tetap terendus petugas.
Pasutri tersebut diduga kerap melakukan transaksi kristal mematikan di bantaran Sungai Mahakam, segmen Sungai Kapih menggunakan motor Honda Beat KT 2159 MY. Saat dibekuk petugas, keduanya diduga hendak melakukan transaksi barang haram di Jalan Sejati.
“Kami tangkap saat mereka sedang membawa barang buktinya. Sebetulnya penggeledahan agak sulit karena tersangka menyembunyikan di bagian kemaluannya. Jadi, kami harus panggil polwan,” ungkap Kasat Reskoba Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui KBO Ipda Darwoko, Sabtu (18/7).
Kenekatan pasutri berbisnis barang haram itu dengan alasan sang suami baru saja berhenti bekerja di sebuah perusahaan galangan kapal. Dalih impitan ekonomi yang tak bisa ditolak, akhirnya membuat mereka menjalani bisnis tersebut yang mengantarkan keduanya meringkuk di balik jeruji besi.
“Yang banyak berperan memang si istri, suami hanya bantu saja. Pengakuannya sejauh ini baru tiga kali berjualan dan memang bukan pemain lama mereka ini,” kata Darwoko. Meski keduanya telah ditahan, petugas masih memburu sumber pemasok barang haram tersebut.
“Masih dikembangkan lagi. Pengakuan barang dari sini-sini saja, makanya mau kami kembangkan,” pungkasnya. (*/dad/kri/k8)
