SAMARINDA–Warga Jalan dr Soetomo, RT 28, Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu, mendadak gempar, Jumat (17/7), pukul 09.00 Wita. Jasad pria ditemukan mengapung di Sungai Karang Mumus (SKM), sekitar 30 meter dari jembatan Gang Nibung.
Fitri Apri (35) dan Agit (17) yang sedang membenahi puing bangunan di bantaran sungai terkejut mendengar teriakan perempuan. Menengok dari balik dinding kayu, keduanya hanya melihat kepala. Bagian leher hingga ujung kaki masih terendam. "Ada ibu-ibu teriak awalnya, ketika saya lihat ke sungai cuma kepala," kata Fitri. Melihat jasad terhanyut bebas. Fitri dibantu Agit berinisiatif menarik jasad tersebut ke tepi sungai. "Larut dari jembatan, dari pada larut jauh, mending kami tolong, berenang dan ditarik," timpal Agit sambil menunjuk jembatan kayu tempat awal melihat jasad.
Penemuan jasad tersebut memancing perhatian warga sekitar. Saat diperiksa petugas kepolisian dan relawan, tak ada kartu identitas yang menempel di tubuh jasad pria berpakaian hitam itu. Namun, ada secarik kertas basah tanpa ada keterangan identitas. Hasmuddin, ketua RT 28 tak mengenal jasad yang ditemukan tersebut. "Bukan orang sini, asing wajahnya," singkatnya.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda M Ridwan menerangkan, dari hasil penyelidikan polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keterangan dari identitas korban berperawakan kurus tinggi itu sebelumnya belum jelas.
Namun, dia menelusuri dari modal tulisan di kertas yang ditemukan di saku celana. Dia bahkan mencari warga yang tinggal di sekitar SKM. Pencariannya membuahkan hasil. Keluarga jasad pria itu akhirnya menemui polisi. Korban atas nama Catur Ramadan (23), warga Jalan Ahmad Yani, Gang Cahaya Baru, Kecamatan Sungai Pinang. “Sudah dipastikan, itu jasad yang bersangkutan,” tutup Ridwan. (*/dad/dra/k8)