Pasien di RS Atma Husada Meninggal dengan Status Probable Covid-19

- Jumat, 17 Juli 2020 | 10:15 WIB
HENDAK DIKEBUMIKAN: Petugas menjemput korban meninggal yang merupakan pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSJD Atma Husada Mahakam, (15/7).
HENDAK DIKEBUMIKAN: Petugas menjemput korban meninggal yang merupakan pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSJD Atma Husada Mahakam, (15/7).

SAMARINDA–Kabar duka kembali terjadi di Kota Tepian. Pasien yang mengidap gangguan kejiwaan atau bisa disebut skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam, dikabarkan meninggal, namun dengan status probable Covid-19, Rabu (15/7) sekitar pukul 02.50 Wita.

Pasien laki-laki 49 tahun itu diketahui merupakan pengidap orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) dan tercatat di RSJD Atma Husada Mahakam sejak 2017. Sejak mengeluh demam dan sesak napas, Selasa (14/7), pihak keluarga mengantarkan ke rumah sakit di Jalan Kakap, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, itu. Kondisi pasien yang terus memburuk dan menunjukkan gejala Covid-19, membuat pihak RSUD Atma Husada Mahakam melakukan uji rapid diagnostic test. Hasilnya menunjukkan reaktif.

"Karena untuk meyakinkan, kami lakukan lagi dua kali dan hasilnya tetap sama. Jadi, kami pastikan tiga kali, semua hasil reaktif," tutur Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSJD Atma Husada Mahakam, dr Jaya Mualimin, Rabu (15/7).

Dari hasil RDT berulang yang menunjukkan hasil reaktif, rumah sakit pelat merah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda. Tujuannya agar bisa melakukan rujukan pasien ke rumah sakit rujukan. Sayang, belum sempat dipindahkan ke rumah sakit rujukan, pasien yang kondisinya terus memburuk itu dinyatakan meninggal dengan status probable Covid-19.

Sebelum dilakukan protokol pemakaman Covid-19, tes immunofluorescence assay (IFA) dilakukan dahulu. Hasilnya, sampel yang diuji di Diskes Samarinda itu menujukan hasil positif sekitar pukul 06.50 Wita.

"Keluarga juga sudah diuji rapid test, dan hasilnya negatif," jelasnya. Untuk diketahui, pasien pengidap skizofrenia itu sempat melakukan rawat jalan. Terakhir Agustus 2019. Pada 8 Juli, sempat menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit swasta di Kota Tepian.

Sementara itu, Koordinator Kedaruratan Gugus Tugas Covid-19 Samarinda Ifran menerangkan, pasien berstatus probable itu tetap dilakukan pemakaman sesuai protokol Covid-19. Jenazah yang telah menjalani proses pemulasaran dibawa ke pemakaman khusus Covid-19 di Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, pukul 11.20 Wita.

"Karena berstatus probable Covid-19 dan memiliki gejala klinis, makanya dilakukan pemakaman sesuai protokol kesehatan," singkatnya.

Ditemui terpisah, Plt Kepala Diskes Samarinda dr Ismed Kosasih menuturkan, saat ini jajarannya masih terus bekerja maksimal untuk memutus mata rantai penyebaran virus dari pasien RSJD Atma Husada Mahakam. "Terus melakukan tracing kontak pasien," jelasnya.

Ditanya soal adanya kemungkinan penutupan RSJD, Ismed menyebut, itu bukan kebijakan dari Diskes Samarinda. "Itu kan punya provinsi, bukan kewenangan Diskes Samarinda," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X