Cari Pasien Corona, Polisi Filipina Dampingi Tenaga Medis

- Kamis, 16 Juli 2020 | 14:55 WIB
Aparat keamanan di Manila, Filipina.
Aparat keamanan di Manila, Filipina.

MANILA– Pemerintah Filipina bertindak tegas. Mereka mengerahkan polisi untuk membantu mengevakuasi penduduk yang positif terjangkit virus SARS-CoV-2. Sebab, angka penularan di negara Presiden Rodrigo Duterte tersebut terus meroket.

Rabu (15/7) kasus positif Covid-19 di Filipina sudah mencapai 58.850. Dalam satu hari, ada penambahan 1.392 kasus baru. Sementara itu, angka kematiannya 1.614. Ada tambahan sebelas korban meninggal. Untuk menekan angka penularan, pemerintah meningkatkan tes Covid-19, menerapkan kembali kuntara, dan membangun puluhan pusat karantina untuk pasien dengan gejala ringan.

Pada praktiknya, polisi tidak bergerak sendirian. Mereka bersama para petugas kesehatan. Tempat tinggal para pasien positif yang tidak bergejala atau OTG maupun bergejala tetapi tak perlu dirawat di rumah sakit (RS) akan dicek. Apakah rumah si pasien layak atau tidak untuk isolasi mandiri. Jika rumah pasien tidak layak, mereka akan dibawa ke fasilitas isolasi mandiri milik pemerintah. Pun demikian dengan mereka yang rumahnya layak tetapi ada orang lain yang rentan tertular di sana. Dalam kondisi itu, pasien tetap harus ke tempat isolasi milik pemerintah.

Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque menegaskan bahwa pemerintah menginginkan para pasien tanpa gejala itu bersedia pergi ke pusat isolasi. Filipina memiliki 8.300 pusat isolasi dan lebih dari 73 ribu tempat tidur. Rata-rata pemakaiannya hanya 32 persen. Pemerintah masih berencana membangun 50 fasilitas karantina lagi.

’’Ini seperti dibayari berlibur di fasilitas ber-AC. Bukan semacam pergi ke gulag atau penjara,’’ ungkap Roque seperti dikutip Agence France-Presse. Gulag adalah kamp kerja paksa pada era Uni Soviet.

Meski tujuannya baik, kehadiran polisi tetap menimbulkan ketidaksukaan pada masyarakat. Apalagi, mereka mempunyai memori kelam terhadap polisi. Sebab, pada awal pemerintahan Duterte, polisi berkeliaran mencari penjahat narkoba. Bahkan, mereka boleh menggunakan kekerasan terhadap para penjahat narkoba itu.

Menteri Dalam Negeri Eduardo Ano menegaskan bahwa tugas polisi kali ini adalah menertibkan masyarakat. Terutama para pasien Covid-19. Polisi bakal mencari mereka dari rumah ke rumah. Bahkan, ada ancaman penjara bagi siapa pun yang mencoba menutup-nutupi fakta mereka bergejala Covid-19.

’’Pencarian ini hanya akan mengintimidasi para pasien dan keluarganya. Apa yang akan dilakukan polisi jika pasien menolak ikut dengan mereka, menembak mati.’’ Demikian protes tertulis kelompok HAM Filipina Karapatan.

Wakil Kepala Polisi Bidang Operasional Guilermo Eleazar mencoba menenangkan situasi. Dia menuturkan bahwa polisi tidak bertindak sendiri. Yang akan mengetuk rumah pasien adalah para petugas kesehatan. ’’Aparat hanya menemani,’’ katanya.

Di negara-negara Asia yang lain, lonjakan kasus terus terjadi. Singapura yang menerapkan protokol sangat ketat pun masih kewalahan mencegah penularan. Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi pemegang rekor terburuk. Kemarin ada tambahan 87 kematian baru. Itu merupakan angka kematian harian tertinggi. Sebulan yang lalu, media Australia bahkan menyebutkan bahwa Indonesia bakal menjadi calon hot spot penularan Covid-19 global.

Vietnam yang memiliki sumber daya manusia (SDM) di bawah Indonesia malah mampu menahan angka penularan pada 381 kasus dan nol kematian. Mereka sudah menutup perbatasannya lebih dulu dan menolak turis begitu mendengar ada wabah di Tiongkok jauh sebelum Badan Kesehatan Dunia alias WHO menetapkannya sebagai pandemi.

Sementara itu, beberapa negara lain juga mulai menguntara lagi kota-kota yang mengalami kenaikan angka penularan. Spanyol, misalnya. Lockdown kembali berlaku di Catalunya. Demikian juga California, AS. Di India, belasan kota sudah mendeklarasikan kuntara dan siap menerapkannya pekan ini. (sha/c20/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X