Drama Baru Permasalahan SKM, Warga Minta Tunda Bongkar Rumah

- Rabu, 15 Juli 2020 | 10:15 WIB
TETAP MEMBANTU: Jika sebagian warga ada yang menunda pembongkaran, sebagian warga lainnya tetap melakukan pembongkaran bangunan .
TETAP MEMBANTU: Jika sebagian warga ada yang menunda pembongkaran, sebagian warga lainnya tetap melakukan pembongkaran bangunan .

SAMARINDA–Tim penanganan dampak sosial warga Sungai Karang Mumus (SKM) menghadapi babak baru. Warga yang menerima pembayaran meminta waktu penundaan pembongkaran bangunan.

Alasan itu ditengarai adanya kecemburuan antara mereka yang sudah menerima dana kerahiman dan yang belum menerima atau tidak menyetujui pembongkaran. Diungkapkan warga yang namanya enggan dikorankan, sebelumnya ia menyetujui pembongkaran lantaran adanya informasi bakal dilakukan serentak. Namun, mereka yang sudah menerima pembayaran lebih dulu dibongkar. "Kami yang setuju dan mendukung pemerintah kok dibongkar duluan, sedangkan yang belum setuju dibiarkan tetap tinggal. Kami minta penundaan dulu," ucapnya. Dia berharap, pemerintah memegang komitmen untuk serentak membongkar kawasan tersebut. "Kami siap bongkar, tapi harusnya serentak," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin menuturkan, koordinasi dengan FKPD perihal langkah yang diambil untuk memuluskan program tersebut. Pasalnya, berbagai unsur menjadi pendukung. "Kami ditunggu Korem, karena pekan depan berencana mengeruk kawasan di belakang Pasar Segiri. Makanya kami melakukan percepatan," ucapnya. Namun, terkait langkah tegas yang akan diambil, dia belum bisa membeberkan. "Tunggu satu dua hari, dirapatkan dulu," singkatnya.

Terkait pembayaran tahap kedua yang sudah membongkar sendiri, Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Samarinda Joko Karyono menyebut, cukup mendokumentasikan bangunan yang sudah rata. Pihaknya akan mengecek sebagai bentuk persetujuan, selanjutnya tinggal menunggu dana ditransfer ke rekening sebelumnya. "Hari ini (kemarin) diverifikasi, insyaallah besok cair. Sekitar satu atau dua hari setelah laporan masuk, langsung ditransfer," jelasnya.

Sementara itu, puluhan tim Satpol PP Samarinda terus membantu warga membongkar bangunan. Target 40 bangunan dirobohkan kemarin. Progres pembayaran sudah ada 90 bangunan yang menerima transfer dana kerahiman. Sedangkan enam berkas masuk akan diproses hari ini. Tersisa 114 bangun yang belum menyetujui pembongkaran. Tidak ketinggalan, tim dari ULP PLN Samarinda yang juga telah membongkar 20 meteran milik warga yang rumahnya masuk pendataan dan telah menerima pembayaran. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X