LONDON– Begitu Manchester City dinyatakan bisa bermain dalam Liga Champions musim depan dengan Liverpool, lalu siapa dua klub yang bakal jadi pendampingnya? Dari ketiga klub yang berada di lima besar, hanya Manchester United yang baru menjalani matchweek ke-35 menjamu Southampton dini hari tadi WIB, paling konsisten performanya.
United unbeaten sejak restart Premier League dan memenangi empat matchweek terakhir ini. Berbanding terbalik dengan Leicester City atau Chelsea. The Foxes, julukan Leicester, sejak restart hanya dapat memetik sekali kemenangan dari enam laga. Bahkan jadi bulan-bulanan klub yang berada di zona degradasi, AFC Bournemouth, kemarin WIB (13/7).
Kasper Schmeichel dkk disikat 1-4! Kebobolan terbesarnya sejak restart Premier League. ’’Lihat kinerja kami pada babak kedua dan Anda bakal mengetahui kalau kami tidak pada level Liga Champions,’’ keluh tactician Leicester Brendan Rodgers, kepada BBC Sport. Keempat gol Bournemouth terjadi dalam 21 menit pada babak kedua.
Dari delapan kemasukannya, lima di antaranya terjadi pada interval kedua. ’’Kami tidak berpengalaman atau cukup konsisten untuk mengkhawatirkan peluang kami di Liga Champions. Kami sudah khawatir bermain. Kami hanya melakukannya pada 45 menit, lalu 45 menit sisanya tak cukup lagi,’’ sambung Rodgers.
Uniknya, handicap yang sama juga saat ini sedang dihadapi The Blues, julukan Chelsea. Hanya sekali Cesar Azpilicueta dkk mampu memastikan hasil clean sheet di Premier League. Di dua matchweek terakhir, rata-rata gawang Chelsea kemasukan lebih dari dua gol. Termasuk saat disikat klub promosi Sheffield United tiga gol tanpa balas, akhir pekan kemarin WIB (11/7).
Di Stamford Bridge, London, dini hari nanti WIB, Norwich City, klub promosi lainnya pun akan memberikan ancaman serupa. Azpi, panggilan akrab Azpilicueta, tak mau itu sampai terjadi lagi. ’’Dengar, tugas kami adalah finis setinggi mungkin,’’ pinta Azpi, dalam laman resmi klub.
Tetapi, lanjut Azpi, semuanya tergantung dari penampilan dia dan rekan-rekan setimnya. Terutama di lini pertahanan. ’’Yang harus diingat, dalam 72 jam ke depan kami akan merasakan laga yang masif. Kami harus bermain dari sini sampai akhir musim. Anggap ini final. Kalah lagi, maka kami bisa menelan kekecewaan,’’ sambung Azpi.
Dilansir laman Sky Sports, tactician Chelsea Frank Lampard mengaku sejak awal mereka tidak menggantungkan pada hasil banding City. ’’Aku netral soal itu. Aku tidak banyak tahu soal kasus itu. Aku hanya mendengarkan hasilnya seperti yang kalian lakukan pada pagi ini (kemarin, Red),’’ tutur Frankie, sapaan akrabnya.
Dia cuma berfokus dengan Chelsea. ’’Kami punya beberapa pertandingan dan kami ingin memenanginya, lalu tinggal melihat apakah itu akan membawa kami ke Liga Champions tanpa perlu melihat hasil yang didapatkan klub lainnya,’’ sambung Lampard. Hanya, finis di zona Liga Champions diakuinya bisa membantu perombakan pemain musim depan. Baik di lini belakang, atau lini lainnya.
Seperti laporan yang menyebut kalau bomber Bayer Leverkusen Kai Havertz hanya mau bermain di klub Liga Champions. Havertz adalah salah satu bidikan Chelsea musim panas ini. Di sisi lain, absen dari Liga Champions bisa membuat Chelsea melewatkan pemasukan besar untuk perjalanan klubnya musim depan. (ren)
