SAMARINDA - Pandemi virus corona covid-19 telah berlangsung empat bulan lebih lamanya. Belum ada tanda-tanda pandemi ini berakhir atau menurun kasusnya.
Tiga cara terbaik mencegah virus covid-19 yaitu menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan harus terus dilakukan secara disiplin oleh masyarakat.
Ditambahkan tak kalah pentingnya, masyarakat juga harus bisa menghindari kerumunan orang jumlah besar. Ini agar mengurangi risiko virus covid-19 berpindah dari satu orang ke orang lain.
"Saya menghimbau kepada teman teman bahwa cara terbaik yang kita lakukan untuk mencegah penyebaran (covid-19) adalah tiga hal, pakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan. Saya perlu menambahkan hindari kerumunan juga penting," kata Direktur Rumah Sakit AW Sjahranie, dr David Hariadi Masjhoer.
"Sebab jarak dekat ini menambah kemampuan virus itu untuk berpindah satu orang ke orang yang lain," ujar dr David lagi dalam video teleconference bersama Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Minggu (13/7/2020) lalu.
Sebagai profesi klinisi, dr David menegaskan virus covid-19 merupakan penyakit baru dalam hitungan bulan. Sehingga memahami dan melakukan strategi mencegah penularan virus ini oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia bisa dikatakan gagal dan akhirnya menjadi pandemi.
"Pandemi adalah peristiwa yang langka. 100 tahun lebih baru terjadi pandemi. Sehingga apa yang dilakukan oleh Dinkes kemudian dari kami rumah sakit bertugas berhadapan pasien ini memang sudah maksimal sekali," kata dr David.
Saat ini, rumah sakit AW Sjahranie merawat 4 pasien covid-19 masing-masing 2 orang di ruang Tulip dan 2 orang di ruang isolasi Seruni.
"2 orang masuk di ruang Seruni masuk tadi malam (Jumat malam). Ada peningkatan jumlah kasus dirawat. Kami terakhir merawat pasien covid-19 pada 23 Mei 2020 lalu, satu hari sebelum hari raya Idul Fitri dan setelah itu pasien di rumah sakit AWS kosong sama sekali. Baru lagi ada kasus pada hari Jumat malam (10/7/2020). 8 minggu perawatan kita kosong," katanya.