Ada pengecualian dalam sistem pembelajaran secara online. Khususnya murid kelas 1 SD yang belum bisa baca tulis. Orangtua diberi opsi, apakah visitasi atau siswa yang datang ke sekolah.
BALIKPAPAN—Hari pertama tahun ajaran baru dimulai hari ini (13/7). Mengikuti arahan Disdikbud, semua sekolah menerapkan pembelajaran daring. Tidak hanya di jenjang SMA-SMP, para murid SD dari kelas 1 hingga 6 juga akan melakukannya.
Tetapi ada pengecualian. Apa itu? Bagi siswa yang baru duduk kelas 1 dan belum mampu baca-tulis serta menggunakan teknologi bisa dilakukan visitasi atau kunjungan ke rumah oleh guru. Atau siswa hadir ke sekolah, maksimal 5 siswa dalam satu rombongan belajar, dengan didampingi guru dan orangtua. Hal ini mengingat Kurikulum 2013, anak harus bisa baca-tulis.
"Disdikbud telah menginstruksikan kepada pihak sekolah agar bagi siswa yang tidak memiliki gadget bisa dilakukan dua cara. Yakni visitasi atau difasilitasi sekolah," ucap Kepala Disdikbud Balikpapan, Muhaimin.
Sekolah pun akan memberikan kuesioner ke orangtua, agar memilih. Apakah diantar ke sekolah dengan protokol kesehatan, atau visitasi. Agar tercipta komunikasi dua arah. Mengingat tidak hanya pihak sekolah, tapi harus melibatkan orangtua untuk mendampingi anak selama pembelajaran daring. Ada pilihan bagi orangtua yang bekerja, apakah pembelajaran daring dilakukan pada pagi, siang ataupun sore hari.
Muhaimin menginginkan, orangtua turut dilibatkan sehingga tahu perkembangan belajar si buah hati. Dirinya juga berpesan kepada pihak sekolah, agar saat proses pengumpulan tugas juga disesuaikan dengan kesiapan siswa. "Tidak harus hari itu juga dikumpulkan agar anak tidak stres," ucapnya.
Membuat pelajaran lebih menyenangkan bagi siswa juga menjadi tugas guru selama pembelajaran. Dirinya berharap semua guru bisa terus belajar, kreatif dan menemukan ide-ide baru, agar suasana belajar tidak membosankan. (lil/ms/k15)