Kelonggaran Aktivitas Diharapkan Pacu Pertumbuhan

- Selasa, 14 Juli 2020 | 10:05 WIB
Kebijakan melonggarkan aktivitas perekonomian saat pandemi diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi. Sejumlah pengusaha Kalimantan Timur optimistis laju pertumbuhan masih bisa di jalur positif.
Kebijakan melonggarkan aktivitas perekonomian saat pandemi diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi. Sejumlah pengusaha Kalimantan Timur optimistis laju pertumbuhan masih bisa di jalur positif.

BALIKPAPAN-Kebijakan melonggarkan aktivitas perekonomian saat pandemi diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi. Sejumlah pengusaha Kalimantan Timur optimistis laju pertumbuhan masih bisa di jalur positif. Memasuki semester II tahun ini, sejumlah kegiatan ekonomi kembali berjalan. Rumah makan, hotel, hingga mal beroperasi dengan protokol Covid-19.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur (Kaltim), Slamet Brotosiswoyo menjelaskan kegiatan bisnis seharusnya bergerak meski wabah belum berakhir. Memang harus terus berjalan bersama atau berbarengan.

Kalau terus ditahan, dampak buruknya akan membesar. Selain penanganan penyakit, pemerintah akan kesulitan menangani ekonomi yang semakin memburuk. “Karena dampak corona membuat 6.000 pekerja dirumahkan dan PHK (pemutusan hubungan kerja). Itu dampaknya sangat berat untuk Kaltim terutama bagi pekerja yang nonformal,” ucap kata Slamet.

Menurutnya, masalah ini menjadi tanggung jawab dan pemikiran bersama agar kesulitan yang terjadi bisa diatasi. Semua pihak jangan terpaku pada penyelesaian virus. Meski belum bisa berjalan secara maksimal, bagi Slamet, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cukup membangkitkan berbagai sektor. “Keputusan yang diambil cukup tepat, yakni ekonomi dibuka dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan yang ketat,” katanya. 

Apalagi Kaltim hanya mengandalkan migas dan batu bara saat corona. Ia mengharapkan dimulainya kegiatan usaha bisa mengembalikan ekonomi di Kaltim seperti semula. Maka pihaknya yakin tahun depan dapat berjalan normal. “Sekarang ini di kuartal pertama sebesar 1,27 persen. Mudah-mudahan akhir tahun bisa sampai 2,5 persen. Itu sudah sangat bagus,” ujar pria yang memimpin Apindo Kaltim tiga periode itu.

Melansir data BPS, pada tahun 2019 ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 4,77 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 8,65 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dengan pertumbuhan sebesar 9,97 persen

Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, kenormalan baru sarat sentimen positif bagi dunia usaha. Penerapan itu niscaya akan membawa perubahan termasuk perilaku konsumen. Meskipun, tidak secara instan mendongkrak perekonomian karena kebijakan tersebut akan dilakukan bertahap.

Seperti diketahui pandemi Covid-19 diikuti pembatasan aktivitas masyarakat guna memutus rantai penularan, telah memukul mundur seluruh sektor. Kontan, hal itu juga berimbas pada pendapatan asli daerah (PAD).

“PAD diperoleh dari pelaku usaha dan pergerakannya ditopang daya beli masyarakat,” tutur Yaser.  Namun ia berharap, New Normal dilakukan sesuai kaidah yang telah ditetapkan. Seperti rajin cuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak dan menggunakan masker. “Covid-19 sudah menjadi bagian dari kehidupan maka perlu penegakan disiplin protokol kesehatan. Contoh, menyediakan informasi yang bersifat edukasi tentang pencegahan Covid-19 di tempat keramaian dan lainnya,” katanya.

Bersamaan dengan itu, Yaser juga menaruh harap, pemerintah kota memberikan insentif bagi sektor usaha yang selama ini berkontribusi positif terhadap PAD. Stimulus itu perlu dilakukan demi menjaga eksistensi usaha. Apalagi Balikpapan merupakan kota jasa, yang mengandalkan kunjungan orang dari luar daerah untuk memacu gerak perekonomian. Perhotelan, transportasi, kuliner dan pendukung lainnya yang merasakan betul dampak negatif pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan Bimo Epyanto mengatakan agar pelaku UMKM mampu bertahan di tengah pandemi maka dibutuhkan program-program nyata.

Bank Indonesia menggagas program UMKM Bangkit. Hal itu mendorong pemulihan dan menjaga kinerja UMKM di tengah pandemi Covid-19. “UMKM Bangkit dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan manajemen melalui pembelajaran secara daring/online (learning from home) dan mendorong penjualan dengan mengintegrasikan pasar virtual,” kata Bimo. (aji/far/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X