RASAKAN..!! Pembunuh Polisi Ditembak

- Senin, 13 Juli 2020 | 11:36 WIB
Pelaku saat diamankan
Pelaku saat diamankan

SUMBAWA- Pelarian RH alias Bim terhenti pada Minggu pagi kemarin. Tersangka kasus penganiayaan yang menewaskan Uji Siswanto, Kanit Reskrim Polsek Utan tertangkap. ”Ya, sudah ditangkap dipinggir pantai, yang rencananya akan kabur dari Pulau Sumbawa,” kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, (12/7). 

Selama pelariannya, Bim sembunyi di hutan. Rupanya, pelaku sudah tersudut dan turun ke pantai untuk menyebrang meninggalkan Sumbawa.

Setelah pembunuhan tersebut Tim Gabungan Polri melakukan pencarian. Minggu pagi polisi mengendus keberadaan pelaku di Labuhan Alas, Kecamatan Alas, Minggu (12/7), sekitar pukul 07.30 Wita. Informasinya, Bim hendak kabur menggunakan perahu. Petugas yang turus ke lokasi mendapati pelaku di Dusun Bangsal, Desa Labuhan Alas.

”Dia mencari sampan nelayan untuk nyebrang melarikan diri,” jelasnya.Artanto mengatakan, dia belum mengetahui motif penyerangan yang dilakukan Bim terhadap anggota polisi tersebut. ”Kita belum tahu motifnya. Apakah dendam atau yang lainnya belum dipastikan. Karena belum diperiksa,” bebernya. 

Dalam penangkapan itu polisi menembak kaki Bim dan menyita sebilah senjata tajam. Setelah itu, Bim dilarikan ke RSUD Sumbawa untuk mendapatkan penanganan. Setelah mendapatkan perawatan, barulah akan dimintai keterangan terhadap Bim. Guna mengetahui motif dari pelaku. Sekilas berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, Bim diduga sengaja menunggu korban. Untuk memastikan, pihaknya akan memeriksa Bim, guna mengetahui motifnya. 

Untuk sementara, lanjut kapolres, Bim dijerat dengan pasal 351 ayat 3, tentang penganiayaan mengakibatkan kematian. Dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. 

Kapolres Sumbawa, AKBP. Widy Saputra, SIK menambahkan Bim sendiri merupakan penjahat kambuhan yang menjadi buronan sejumlah kasus. Diantaranya perampokan guru, dan perampokan toko emas di Kecamatan Alas pada 2015 lalu. Selain itu, dia juga tersangka dalam kasus penganiayaan kepala Desa Tengah di Kecamatan Utan pada 2016. Selain itu,Bim pernah terlibat kasus perampokan gaji guru pada 2007 lalu. Bim sudah menjalani hukuman selama dua tahun setengah dalam penjara. Diketahui, Bim sering bolak balik Batam, Malaysia dan Jakarta. 

Seperti diberitakan media sebelumnya, seorang perwira polisi, Ipda. Uji Siswanto yang menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Utan diserang Bim yang saat itu berstatus terlapor kasus pengancaman. Korban diserang, setelah mendamaikan warga dengan terduga pelaku. 

Kasus pembunuhan terhadap Ipda Uji sendiri terjadi Jumat (10/7) pagi, sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu, korban meninggalkan kantornya untuk menindaklanjuti laporan polisi di Polsek Utan. Sebab, sebelumnya Polsek Utan mendapatkan laporan pengancaman atas salah seorang warga setempat. Dimana yang menjadi terlapor adalah Bim. 

Korban kemudian pergi sendirian ke Desa Tengah, Kecamatan Utan. Untuk melakukan mediasi antara pelapor berinisial A dengan terlapor berinisial RH alias Bim. Setelah selesai melakukan mediasi, korban hendak kembali ke kantor. Namun, sebelum kembali, korban berencana mampir ke rumah mertuanya di desa setempat. 

Namun di jalan, korban bertemu dengan Bim. Kemudian, sempat terjadi perbincangan antara korban dengan Bim. Namun, perbincangan ini berujung pada penyerangan oleh Bim terhadap korban. Bim menyerang korban menggunakan senjata tajam. Akibatnya, korban menderita luka di belakang telinga sebelah kanan, pipi sebelah kanan, punggung, tangan dan pergelangan kakinya. 

Melihat hal ini, orang tua Bim melerai keduanya. Setelah itu, Bim lari meninggalkan TKP. Warga yang melihat kejadian ini, langsung menghubungi polisi. Sementara korban langsung dilarikan ke puskesmas setempat, untuk mendapat penanganan medis. 

Setelah sempat dirawat di puskesmas, korban dirujuk ke RSUD Sumbawa. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju IGD RSUD Sumbawa. 

Menurut kapolres, selama menjalankan pengabdian sebagai Polisi, korban dikenal ulet dan baik. Oleh keluarga juga dikenal sangat baik. Kebetulan, menantu korban juga anggota polisi. Di tengah masyarakat, korban dikenal ramah. Semua masyarakat yang mengadu, langsung disikapi dan dilayani dengan baik.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB
X