TURIN – Pada awal-awal paro pertama Serie A, attaccante SS Lazio Ciro Immobile sempat melaju kencang dalam bursa calon Capocannoniere alias pencetak gol terbanyak Serie A. Sampai giornata 20 Serie A, pundi-pundi gol Immobile bahkan berjarak tujuh gol dari Cristiano Ronaldo, bomber Juventus.
Tapi macetnya King Ciro, julukan Immobile, dalam dua giornata terakhir sudah berhasil mengubah peta persaingan. Ya, Immobile tidak lagi melenggang sendirian dalam daftar pencetak gol terbanyak Serie A. Apalagi setelah CR7 ngebut dalam enam giornata terakhir. Termasuk saat mencatatkan brace (dua gol) penalti ke gawang Atalanta BC ketika Juve tertahan 2-2, di Allianz Stadium, Turin, kemarin WIB (12/7).
Kini, hanya satu gol yang jadi jarak CR7 untuk menyejajarkan atau bahkan mengkudeta posisi Immobile sebagai raja gol Serie A. Immobile mencatat 29 gol, sedangkan CR7 mengoleksi 28 gol. ’’Aku akan tetap bersemangat sampai semuanya berakhir,’’ tulis kapten timnas Portugal itu dalam akun Instagram-nya, @cristiano.
Spesialnya, di balik dua gol dari titik putihnya kemarin, CR7 menyamakan statistik yang ada di balik 29 gol Immobile. Dari 29 golnya, 11 gol di antaranya dicetak Immobile dari penalti. Ditambah dua penalti ke gawang Atalanta, CR7 pun juga mengoleksi jumlah penalti yang sama, 11 kali.
Nah, dengan enam giornata tersisa di Serie A, masih terbuka peluang CR7 mencetak gol-gol lagi. Bahkan, peluang itu juga masih terbuka di level Sepatu Emas Eropa. Koleksi gol striker 35 tahun itu terpaut enam gol dari penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski. CR7 bisa mencapai 34 gol seperti Lewy, sapaan akrab Lewandowski, jika selalu mencetak satu gol dalam masing-masing laga tersisa.
Mengulang suksesnya merengkuh Sepatu Emas Eropa yang kali terakhir dia dapatkan di musim 2014 – 2015 silam. Situasi yang tengah dihadapi Immobile pada saat ini pun bisa menjadi alasan terbesar bagi CR7 untuk jadi raja gol dalam tiga liga elite Eropa berbeda. Premier League, La Liga, dan kini Serie A.
Pasalnya, buntut dari produktivitas golnya yang mandul dan berpengaruh besar dengan performa Lazio tak pernah menang dalam dua giornata terakhir, keluarganya mendapatkan terror dari Laziale, sebutan pendukung Lazio. Dilaporkan laman La Gazzetta dello Sport, teror tersebut berupa hinaan yang dilancarkan lewat akun media sosial keluarga mantan Capocannoniere Serie A 2013 – 2014 dan 2017 – 2018 itu.
Hanya, tak dijelaskan hinaan seperti apa yang sudah dialamatkan Laziale pada keluarga Immobile itu. Disinyalir, ada kaitannya dengan masa lalu Immobile yang notebene pemain hasil didikan akademi Juve 2008 – 2009. Juve juga klub profesional pertama top scorer Liga Europa 2017 – 2018 itu.
Bahkan, sebelum bergabung dengan Borussia Dortmund pada musim panas 2014 silam, dia juga mengaku sempat dikontak Antonio Conte, tactician Juve ketika itu. Melalui Insta Story-nya kemarin WIB, Immobile menumpahkan kekesalannya. ’’Beberapa di antaranya (fans Lazio) mungkin punya ingatan pendek. Karenanya, aku meminta kalian semua jangan mengganggu keluargaku,’’ tulis bomber yang telah empat musim membela Biancoceleste, julukan Lazio, itu.
Hinaan itu menurut Immobile salah alamat. ’’Kalau kalian ingin menuliskan hal-hal yang menjijikkan atau menghinaku, lakukanlah padaku secara langsung. Keluargaku tak ada kaitannya dengan semua ini. Terima kasih,’’ sambung Immobile. (ren)
