Ilmuwan Robot, Bisa Lakukan Percobaan, Analisis dan Memutuskan

- Senin, 13 Juli 2020 | 09:55 WIB

PARA peneliti di University of Liverpool berhasil mengembangkan ilmuwan robot yang bisa melakukan percobaan, menganalisis hasil, dan memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Semua itu dikabarkan bisa dilakukan secara mandiri.

Dikutip dari Reuters, (11/7), berat robot itu sekitar 400 kilogram dengan tinggi 1,75 meter. Dilihat dari bentuknya, robot tersebut sangat mirip dengan lengan mekanik yang ada di jalur pabrik manufaktur.

Meski demikian, ilmuwan robot itu telah menjalani beberapa modifikasi agar menjadikannya lebih cocok untuk keperluan sains, termasuk desain tangan yang bisa mencengkeram. Desain itu memungkinkannya bisa mengambil botol kaca dan menekan tombol dengan lembut.

Robot itu berjalan di sekitar laboratorium berkat sistem light detection and ranging (lidar) agar bisa mendeteksi objek di sekitarnya. Seperti para ilmuwan lain, hal yang paling mengesankan mengenai robot itu adalah otaknya.

Dia telah diprogram dengan algoritma terperinci yang memungkinkannya mengeksplorasi sekitar 98 juta eksperimen yang mungkin untuk dijalankan. Memilih mana yang harus dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan hasil pengujian sebelumnya.

Dalam percobaan pertama itu, para peneliti di University of Liverpool membiarkan ilmuwan robot itu bergerak bebas di laboratorium, dengan tujuan menyelidiki katalis baru untuk memecah air menjadi hidrogen.

Robot bisa melakukan setiap langkah percobaan, termasuk menimbang benda padat, mengeluarkan cairan, menyinari lampu, menjalankan reaksi, dan mengukur keluaran hidrogen. Kemudian, dia menentukan percobaan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Tanpa bimbingan langsung dari para peneliti, robot berjalan selama delapan hari berturut-turut, bekerja total 172 dari 192 jam. Hanya berhenti selama dua setengah jam sehari untuk mengisi ulang baterainya. Kala itu robot ini melakukan 688 percobaan dan berhasil mengidentifikasi foto katalis baru yang enam kali lebih aktif dari yang lain.

Meski robot tersebut mungkin sudah membuat beberapa ilmuwan terkesan, para peneliti lebih menganggapnya sebagai alat penelitian daripada pengganti manusia. Manusia akan tetap diperlukan untuk mempertimbangkan masalah yang harus dipecahkan, serta merancang eksperimen yang akan dijalankan robot untuk mencapai solusi. (rom2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X