BALIKPAPAN - Api berkobar di sebuah gudang pengerjaan busa kasur dan spring bed di kawasan Jalan Mulawarman, RT 59, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Sabtu (11/7) sekitar pukul 08.15 Wita. Tidak ada korban jiwa, tapi masyarakat sekitar lokasi panik.
Peristiwa kebakaran di tempat itu disebut-sebut adalah yang keempat kali. Yakni, pada 2012, 2014, 2015, dan 2020. Hal tersebut membuat warga yang sudah lama menetap di sekitar pabrik trauma. Namun, apakah perusahaan tersebut sama atau berbeda, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan belum dapat memastikan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Balikpapan, Usman Ali menyebut, kurang lebih 45 menit api bisa dipadamkan dengan 10 mobil pemadam dibantu instansi terkait. “Ini pabrik busa, apakah perusahaan sama, kami belum tahu,” ungkapnya.
Informasi dihimpun, api berkobar di bagian belakang gudang. Bagian depan ada beberapa rumah toko. Bagian belakang berupa gudang. Samping gudang merupakan permukiman warga. “Iya benar ini pabrik busa,” ujar Sudiro, ketua RT 59.
Api tak sempat merembet ke permukiman warga. “Warga melihat tiba-tiba ada asap tebal,” tambahnya. Apakah lokasi tersebut sama dengan perusahaan sebelumnya, pihaknya belum mengetahui. “Kasusnya ditangani kepolisian,” tuturnya.
Saat kejadian, warga tak mengetahui apakah ada aktivitas atau tidak. Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmidi bersama Kapolsek Balikpapan Selatan Kompol Harun Purwoko yang tiba di lokasi kejadian mengatakan, saat ini pihaknya telah memanggil sejumlah saksi.
Salah satunya penjaga gudang guna mengetahui penyebab terjadinya kebakaran ini. “Kami terima informasi, sebelumnya sudah tiga kali tempat ini terbakar. Hanya, ini yang paling besar. Kami sudah kumpulkan beberapa saksi, termasuk penjaga gudang,” jelasnya.
Hingga saat ini penyebab terjadinya kebakaran belum diketahui. Polsek Balikpapan Selatan pun masih melakukan olah tempat kejadian perkara. "Masih kami selidiki," ucapnya.
Selain gudang, ada pula bangkai sebuah sepeda motor yang ikut terbakar serta barang-barang lainnya. Tak ada korban jiwa, tapi kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (aim/kri/k16)
