Kuatkan Imunitas Tubuh dengan Jamu Berbahan Hutan Tropis Kaltim

- Minggu, 12 Juli 2020 | 17:00 WIB
Proses pembuatan salah satu bahan herbal yang ada di hutan tropis Kaltim.
Proses pembuatan salah satu bahan herbal yang ada di hutan tropis Kaltim.

SAMARINDA - Munculnya wabah virus SARS-Cov-2 di Indonesia pada Februari 2020, memerlukan seluruh pihak berperan menghadapi virus ini. 

Tak terkecuali dengan para akademisi dan mahasiswa di Universitas Mulawarman yang kini mengembangkan sebuah minuman jamu memperkuat imunitas (immune booster) tubuh menghadapi virus covid-19. 

Tim Satuan Tugas Covid-19 Universitas Mulawarman, Samarinda, bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim telah menunjuk Profesor Esti Handayani memimpin tim pembuatan jamu. 

Di bawah pembinaan Profesor Esti Handayani, para mahasiswa menyelesaikan jamu tersebut dalam kemasan 260 botol di Ruang Meranti, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, pada 7 Juli 2020 lalu.

Profesor Esti adalah guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman telah bergelut dengan warisan budaya jamu. Ia menjadi guru besar termuda di Universitas Mulawarman pada 2019 dengan temuan jamu penggemuk ikan. 

Sejak Maret 2020, tim terdiri Profesor Esti bersama para peneliti seperti Dr Fajar Prasetya dari Fakultas Farmasi, dan Profesor Rudianto Amirta dari Fakultas Kehutanan, mulai bekerja dan mendapat formula yang tepat. 

“kami mempelajari artikel-artikel ilmiah dan dengan bekal keilmuan untuk menentukan bahan-bahan jamu. Cukup sukar pembuatan jamu adalah menentukan komposisi yang tepat,” jelas Profesor Esti. 

Bahan membuat jamu berasal dari sambiloto, meniran, daun kelor, dan jahe. Sambiloto (Andrographis paniculata), bahan jamu penguat imunitas dari hutan tropis yang amat berkhasiat meringankan pilek, meningkatkan imunitas, serta mencegah kanker.

"Seluruh bahan jamu penguat imunitas ini dipasok dari sejumlah tempat di Kaltim,” kata Profesor Esti. 

Untuk bahan utama seperti meniran, sambiloto, daun kelor, dan jahe, diperoleh dari tiga desa di Kutai Timur yaitu Desa Saka dan Desa Sempayau di Kecamatan Sangkulirang, serta Desa Batu Lepoq di Kecamatan Karangan.

Meniran (Phyllanthus urinaria) adalah tanaman liar yang tumbuh di hutan tropis Asia dan berkhasiat mengendalikan gula darah, mencegah kanker, hingga menangkal radikal bebas. 

Komposisi jamu yang lain adalah jahe (Zingiber officinale). Rempah-rempah yang satu ini sudah dikenal dunia lewat beragam khasiat bagi tubuh manusia.

Bahan terakhir adalah daun kelor (Moringa oleifera). Khasiatnya seluas daunnya, yakni penuh nutrisi dan baik untuk kesehatan organ-organ dalam. 

Dari bahan-bahan itu ditambahkan nantinya penguat rasa dari kunyit dan madu. Tambahan ini untuk memberi rasa nikmat terhadap bahan jamu-jamu tersebut yang terasa pahit. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X