BALIKPAPAN – Persediaan darah saat ini terhitung masih kurang. Meski diakui Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan, dibanding sebelumnya, stok yang ada saat ini sudah mengalami peningkatan.
Sebelumnya, pemerintah kota telah mengimbau seluruh tenaga pendidik untuk melakukan donor darah. Namun, ternyata program ini belum dapat terlaksana.
Menurut Kepala PMI Balikpapan Drg Dyah Muryani, hal ini karena ada kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Selain itu, mereka telah menerima donor dari perusahaan dan instansi lain, sehingga stok darah masih bisa terpenuhi.
“Karena kami juga bisa mobile unit (MU). Selain itu, ada dari kantor pajak dan Kodam. Jadi, dalam dua hari kemarin, ada masuk kurang lebih 148 kantong stok darah,” kata dia.
Meski begitu, sebut dia, jumlah ini masih terlalu jauh dari pencapaian tahun lalu. Sebab, pada masa itu, setiap hari selalu ada kegiatan donor darah di kantor-kantor. Sementara kini, dalam seminggu hanya 3-4 kali kegiatan donor dari perusahaan atau instansi yang bersedia. Bahkan terkadang tidak ada kegiatan.
Terkait imbauan agar para guru ikut berdonor, Dyah berkata telah berkoordinasi dengan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Kemungkinan kegiatan yang tertunda itu dilaksanakan usai proses penerimaan siswa.
“Karena guru-gurunya masih sibuk. Jadi, mungkin setelah penerimaan murid-murid, baru akan dikoordinasikan melalui PGRI Balikpapan,” pungkasnya.
Beruntung, mulai banyak event yang membantu pihaknya. Di samping itu, tutur dia, kecemasan masyarakat mulai berkurang. Perlahan-lahan banyak pendonor yang bermunculan, khususnya pada malam hari. Juga, adanya bus PMI sangat membantu, jika tempat yang disediakan pihak pendonor tidak memenuhi syarat. (*/okt/ms/k16)