Banyak Komoditas Unggulan, Kaltim Diminta Fokus ke Hilirisasi

- Sabtu, 11 Juli 2020 | 10:45 WIB
Luhut Binsar P
Luhut Binsar P

Peran investasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, investasi yang hadir harus mengarah pada hilirisasi agar menciptakan ekonomi berkelanjutan.

 

SAMARINDA–Pemprov Kaltim diminta fokus menggaet investor yang mengarah pada hilirisasi. Seperti yang terjadi di Morowali, Konawe Utara, Wedabe, dan Bintan. Di sana, banyak industri hilir dikembangkan dengan nilai proyek yang sangat besar. Jika mampu meniru dengan menarik investor industri hilir dari komoditas mentah kelapa sawit, diyakini pertumbuhan ekonomi bisa lebih berkualitas.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Kaltim seharusnya sudah bisa melihat ekonomi lebih luas. Sebab, harga komoditas cenderung turun tajam dibandingkan produk turunannya. “Makanya sangat dibutuhkan nilai tambah dari komoditas itu,” jelasnya saat webinar bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim, Jumat (10/7).

Luhut menjelaskan, Kaltim harusnya fokus memikirkan industri apa yang akan dibangun. Saat ini, produksi pertambangan masih sangat mendominasi, harusnya ini juga dibuat industri hilirnya. Selain itu, ada produksi crude palm oil (CPO) yang cukup besar, bisa dikembangkan B30 atau turunan lainnya.

“Kalau mau maju, di Kaltim tolong diperhatikan industrinya. Kontribusi pertambangan dan perkebunan sangat signifikan, tolong diperhatikan industri turunannya,” tegas dia. Apalagi, Kaltim ditetapkan sebagai ibu kota negara (IKN) baru. Tentu, perekonomiannya harus memiliki daya saing.

Bumi Etam, tambah Luhut juga harus mendorong para pelaku usaha membangun industri. Sudah tidak ada jalan keluar lain jika ingin terlepas dari ketergantungan pertambangan. Untuk menuju itu, pemda Kaltim harus fokus pada kualitas investasi daerah.

Pada 2020, total investasi di Kaltim mengalami penurunan, walaupun secara jumlah proyek meningkat dua kali lipat. Pemprov Kaltim juga diminta tidak mempersulit investor, yang terpenting investor yang ingin masuk tidak merusak lingkungan. Kedua dalam skala lebih besar, upayakan pada investor yang membantu pendidikan daerah.

“Prinsip investasi yang berkualitas itu harus mendorong pertumbuhan ekonomi. Memberi nilai tambah pada komoditas dan meningkatkan kualitas hidup, serta menjaga kesinambungan lingkungan. Ini yang dinamakan investasi berkualitas,” tegasnya.

Luhut memaparkan, di Kaltim banyak potensi industri hilir yang harusnya bisa dikembangkan, salah satunya pembangkit listrik panas bumi (PLTP), lalu pembangkit listrik tenaga banyu (angin) (PLTB), pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan lainnya.

Selain itu, Kaltim berpotensi mengembangkan green energy. Karena memiliki sungai terpanjang kedua di Kalimantan yaitu Sungai Mahakam dengan panjang 980 km, itu harusnya bisa dikembangkan dengan industri hilir pengolahan mineral. Sungai Mahakam harusnya bisa dikembangkan sebagai PLTA, agar memenuhi kebutuhan listrik. “Daerah itu juga bisa mengembangkan industri gasifikasi batu bara, dan industri pengolahan biodiesel (palm oil based),” tuturnya.

Menurut dia, saat ini yang terpenting indikator pembangunan yang baik harus tetap dijaga, agar kualitas pertumbuhan mampu meningkatkan kualitas hidup. Sehingga warga lebih terbuka terhadap peluang ekonomi, melalui investasi. Menurunnya realisasi investasi beberapa tahun terakhir, perlu disikapi dengan fokus mendorong investasi yang lebih berkualitas di sektor yang lebih baik.

Hal itu akan memberikan harapan untuk mendorong investasi baru dan memberi nilai tambah pada sektor ekonomi yang sudah ada. Pemerintah pusat dipastikan siap memfasilitasi dan bekerja sama dengan pembenahan pemerintah daerah untuk membantu realisasi investasi yang memberi nilai tambah ekonomi sosial dan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Jika ingin maju, daerah ini sudah harus fokus menerima investasi di bidang hilirisasi. Jangan hanya sebatas komoditas mentah dan eksploitasi alam,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Potensi Perikanan Kelumpang Menjanjikan

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:45 WIB

Akhir Maret Arus Mudik dari Pontianak Mulai Naik

Senin, 18 Maret 2024 | 15:00 WIB
X