TANJUNG REDEB–Banyaknya keluhan mahasiswa yang ingin melakukan rapid tes diagnostic (RDT), membuat stok yang telah disediakan Dinas Kesehatan (Diskes) Berau sebanyak 500 RDT habis hanya dalam waktu beberapa pekan.
Laura, mahasiswa yang hendak berangkat menuju Jogjakarta menyebut, tidak bisa mendapatkan RDT gratis lantaran stok telah habis. Dia mengaku kecewa karena belum sempat melaksanakan, tapi RDT telah habis.
“Itu kan salah satu syaratnya harus RDT dulu. Saya ke sana sudah habis,” ujarnya, Jumat (10/7).
Selama ini Diskes memfasilitasi mahasiswa yang ingin berangkat kuliah keluar kota dengan cara menyediakan RDT gratis. Namun, stok yang terbatas dan tidak diimbangi dengan jumlah mahasiswa, membuat alat tersebut cepat habis.
“Saya sudah cek di Labotarium Kesehatan Daerah (Labkesda) tapi ada pengumuman habis. Kalau pribadi kan agak mahal biayanya,” katanya.
Terpisah, Kepala Diskes Berau Ishwayudi menuturkan, pihaknya telah mengetahui tentang habisnya RDT tersebut. Iswahyudi mengaku telah memesan 500 RDT dari provinsi. Namun, hingga kini belum datang. “Masih menunggu juga,” ungkapnya.
Animo mahasiswa memang cukup tinggi dengan adanya RDT gratis. Semenjak diumumkan Tim Gugus Tugas Covid-19 beberapa waktu lalu, membuat mahasiswa membeludak untuk melaksanakan tes rapid gratis. “Memang cukup banyak mahasiswa yang pulang ke Berau. Stok yang ada tidak mencukupi,” katanya.
Pihaknya telah meminta agar pusat cepat mengirim RDT. Meski jumlahnya hanya 500, Iswahyudi yakin jumlah itu cukup bagi calon mahasiswa.
“Kemarin kan stok kami ada 1.400. Tetapi kan terbagi, kami alihkan 500 ke Labkesda. Tapi ternyata jumlah tersebut tidak cukup, makanya kami menambah lagi,” ujarnya.
Iswahyudi memastikan, dalam satu pekan ke depan, RDT telah tiba di Bumi Batiwakkal. Itu juga untuk mempermudah mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah keluar Berau.
“Ya benar. Banyak yang pulang karena mahasiswa kuliah online. Sekarang sudah agak normal, jadi banyak yang ingin balik ke tempat asal kuliah mereka,” pungkasnya. (*/hmd/dra/k16)