Mau Juara, Malah Kena Marah

- Sabtu, 11 Juli 2020 | 10:15 WIB
Moussa Marega
Moussa Marega

PORTO – FC Porto tinggal selangkah lagi memastikan gelar juara Primeira Liga-nya yang ke-29. Saat semana (pekan) ke-31 kemarin WIB (10/7), Porto mempecundangi tuan rumah CD Tondela 3-1, di Estadio Joao Cardoso, Tondela. Di sisi lain, SL Benfica sebagai klub pesaing ketat Porto di papan atas, malah tersendat 1-1 dari klub peringkat keenam, FC Famalicao.

Nah, itu artinya Porto hanya butuh tambahan satu angka ketika menjamu Sporting CP di Estadio Do Dragao, Kamis dini hari nanti WIB (16/7). Sebab itu, sepulang dari lawatan Tondela, fans klub yang berjuluk Dragoes itu sudah menunggu skuad besutan Sergio Conceicao tersebut di Vila Nova de Gaia, sebutan kamp latihan Porto, guna merayakan keberhasilan tersebut.

Meski, di balik kemeriahan malam itu ada pemain kunci Porto yang malah merasakan hal sebaliknya. Ya, bomber Porto Moussa Marega-lah orangnya. Dilansir dari laman Record, Marega menjadi sasaran kemarahan fans Porto. Padahal, pada laga tersebut dia menyumbangkan satu dari tiga gol kemenangan Porto pada menit ke-64.

Kedua gol lainnya diciptakan Danilo Pereira (menit ke-47) dan gol penalti Fabio Vieira pada menit akhir. Penalti itulah yang jadi sumber kemarahan fans. Bomber berkebangsaan Mali tersebut marah besar setelah Conceicao tidak menunjuknya sebagai eksekutor tendangan penalti. ’’Maafkan atas perbuatanku. Kini, kami butuh satu kemenangan lagi untuk menjadi juara,’’ tulis Marega dalam permintaan maafnya melalui akun Twitter-nya, @marega91.

Laman A Bola menyebut, sikap Marega itu karena dia panik dengan koleksi golnya yang baru menginjak angka sepuluh di Primeira Liga. Jumlah gol tersebut akan jadi koleksi terendah bomber 29 tahun tersebut sejak 2016 – 2017 di liga domestik, hanya berbeda satu gol dari jumlah golnya musim lalu.

Dalam laman resmi klub, Conceicao menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah diatasi jajarannya. ’’Sudah tidak ada persoalan lagi, semuanya sudah selesai. Aku sudah menyelesaikan itu semua di ruang ganti,’’ sebut mantan pemain yang pernah turut jadi bagian skuad scudetto di Lazio pada musim 1999 – 2000 tersebut.

Tactician 45 tahun itu pun berusaha menenangkan fans Porto dengan melontarkan pujian kepada penyerang yang sempat dikaitkan dengan kepindahan ke West Ham dan Wolverhampton Wanderers musim panas tahun lalu itu. ’’Dia (Marega) profesional yang hebat. Dia sudah banyak bekerja bagi kami. Hanya satu momen ini (marah tak diberi penalti) yang menjadikannya kurang baik,’’ sambungnya. (ren)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Hapkido Tambah Kekuatan, Makin Mantap Tatap PON

Sabtu, 27 April 2024 | 10:50 WIB

Cabor Senam Usul Latihan di Luar Kaltim

Sabtu, 27 April 2024 | 10:10 WIB

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB
X