Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Wali Kota Seoul Bunuh Diri

- Sabtu, 11 Juli 2020 | 10:13 WIB
Jenazah Park Won-soon dievakuasi petugas.  (SCMP)
Jenazah Park Won-soon dievakuasi petugas. (SCMP)

SEOUL– Tak ada yang menyangka hidup Wali Kota Seoul, Korea Selatan, Park Won-soon berakhir tragis. Kuat dugaan meninggal karena bunuh diri. Padahal, sejak muda karirnya cemerlang luar biasa sebagai aktivis dan pengacara HAM. Dialah satu-satunya wali kota Seoul yang terpilih hingga tiga periode. Peluangnya untuk menang Pemilu 2022 juga sangat terbuka lebar. Hingga satu tudingan pelecehan datang dan membuat semuanya luluh lantak tak bersisa.

’’Saya berterima kasih kepada semua orang yang mengisi hidup saya. Saya meminta maaf sedalam-dalamnya kepada keluarga karena hanya menyebabkan rasa sakit. Tolong kremasi tubuh saya dan taburkan abunya di atas makam orang tua saya. Selamat tinggal semuanya.’’ Demikian bunyi penggalan surat yang ditinggalkan Park di meja kerjanya.

Keluarga mengizinkan surat itu diungkap ke publik. Mantan Wakil Wali Kota Seoul Moon Mi-ran yang mewakili pihak keluarga meminta warga melepas kepergian Park dengan tenang. Dia juga berharap tidak ada rumor tak berdasar yang menyertai kematiannya.

’’Jika fitnah yang ditujukan kepadanya terus berlangsung terlepas dari kebenaran di dalamnya, kami akan mengambil langkah hukum,’’ tegas Moon seperti dikutip Agence France-Presse. Sebelum ditemukan meninggal, Park menghilang. Putrinya, Park Ju-sin, melaporkan kehilangan itu ke polisi pada Kamis (9/7) sekitar pukul 17.17 waktu setempat. Kepada polisi, dikatakan bahwa Park meninggalkan surat yang seperti sebuah wasiat.

Penyelidikan dilakukan. Pejabat di Kantor Pemerintahan Metropolitan Seoul Kim Ji-hyeong menyatakan bahwa hari itu Park tidak masuk kantor tanpa alasan. Semua jadwalnya dibatalkan. Termasuk pertemuan di balai kota dengan pejabat kantor kepresidenan.

Park meninggalkan rumah dinas pukul 10.40. Dia memakai topi hitam dan tas ransel. Kamera keamanan menangkap sosoknya saat masuk ke perbukitan Gunung Bugak 13 menit kemudian. Di situlah sinyal teleponnya terakhir terlacak sebelum dimatikan.

Sekitar 600 polisi dan tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk mencari. Anjing pelacak dan drone diterjunkan. Hingga tubuhnya ditemukan dini hari kemarin (10/7). Penyebab kematian belum diungkap. Namun, berdasar kantor berita Yonhap, polisi akan menyelidiki kasus itu sebagai tindak bunuh diri. Altar peringatan didirikan di balai kota agar penduduk bisa memberikan penghormatan terakhir.

Park mengakhiri hidup sehari setelah mantan sekretaris pribadinya mengajukan gugatan pelecehan seksual kepadanya. Sekretaris yang tidak disebutkan namanya itu bekerja untuk Park sejak 2015. Berdasar dokumen yang diajukan ke kepolisian, Park dituduh kerap melakukan hal tidak pantas selama jam kerja. Misalnya, minta dipeluk di tempat tidur. Ruang kerjanya terhubung dengan sebuah kamar untuk istirahat. Setelah bekerja, Park juga kerap mengirimkan foto dengan hanya memakai celana dalam lengkap dengan komentar yang tidak senonoh.

’’Saya mencuci otak saya, menanggung ketakutan dan penghinaan yang luar biasa dan berpikir bahwa ini demi kepentingan Kota Seoul, diri saya sendiri, dan Wali Kota Park.’’ Begitulah dokumen pengakuan sekretaris tersebut seperti dikutip Channel News Asia.

Polisi mengakui bahwa gugatan pelecehan seksual terhadap Park memang ada. Namun, mereka tidak mau merilis detailnya.

Di sisi lain, para pendukung Park berduka dengan kematiannya. Mereka memadati rumah sakit untuk menunggu kedatangan jenazah. Ucapan duka mengalir di berbagai media sosial. Beberapa pendukung sang sekretaris berharap agar Park bisa merenungkan perbuatannya di akhirat. ’’Wali Kota Park, Anda politikus yang luar biasa. Tapi, putaran takdir mengakhiri perjalanan Anda.’’ Demikian bunyi salah satu poster di portal Daum. (sha/c10/ayi)

 

 

Tentang Mendiang Park Won-soon

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X