Deadline Terlewati, Kasus Covid-19 di Jatim Masih Tetap Tinggi

- Sabtu, 11 Juli 2020 | 09:55 WIB

JAKARTA –Tenggat waktu yang ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Pemprov Jawa Timur untuk mengurangi pertumbuhan kasus baru Covid-19 telah terlewati pada 9 Juli kemarin. Namun, pertumbuhan kasus di Jatim masih tinggi.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Pecepatan Penanganan Covid-19, Jawa Timur mencatatkan pertambahan kasus positif baru sebanyak 246 kasus baru. Jumlah ini lebih rendah daripada pertambahan yang terjadi pada tanggal 9 Juli lalu. Jumlah ini juga diimbangi dengan 234 kasus sembuh.

Jawa Timur juga masih kukuh berada di urutan nomor 1 Provinsi dengan kasus kumulatif tertinggi di Indonesia dengan total kasus positif 15.730 kasus. Jumlah ini melebihi DKI Jakarta yang mencatatkan total 13.739 kasus.

Demikian juga dengan angka kematian, Jawa Timur masih tertinggi dengan 1152 kematian. Berada di atas DKI Jakarta yang memiliki 671 kasus kematian.

Sementara secara nasional, pada periode 9 hingga 10 Juli 2020, Indonesia mencattakan 1.611 kasus baru dengan total kasus 72.347 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi total 33.529 orang setelah ada penambahan sebanyak 878 orang. Demikian juga untuk kasus meninggal menjadi 3.469 dengan penambahan 52 kematian baru.

Jubir Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, bahwa per kemarin DKI Jakarta mencatatkan kasus yang sedikit lebih tinggi dari Jawa Timur. ”DKI Jakarta hari ini melaporkan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 260 orang, dilaporkan sembuh 180 orang. Kemudian, Jawa Timur 246 orang kasus baru, dan dilaporkan sembuh 234 orang. Sulawesi Utara, 134 orang kasus baru, dan 5 sembuh," jelas Yuri.

Provinsi lain dengan pertambahan kasus tinggi adalah Sulawesi Selatan, 132 kasus baru dengan 30 sembuh. Sumatera Utara dengan 112 kasus baru dan 12 sembuh. Jawa Barat dengan 105 kasus baru, dan 28 sembuh. Jawa Tengah, 100 kasus baru dengan 138 sembuh.

Yuri menjelaskan, jumlah kasus sembuh di Jawa Timur juga perlahan naik. Per kemarin, Jatim mencatatkan total 5.816 kasus sembuh. Hanya satu peringkat dibawah DKI Jakarta dengan 8.825 kasus sembuh. Provinsi lain meliputi Sulawesi Selatan 2.476, Jawa Tengah 1.855, dan Jawa Barat 1.839 orang.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta agar daerah lebih waspada kepada penularan Covid-19. Meskipun, saat ini tingkat penularan di wilayahnya masih sedikit. Lonjakan kasus kamis (9/7) lalu seharusnya menjadi pelajaran bahwa saat ini Indoensia masih dalam kondisi krisis. Tidak boleh ada yang beranggapan kondisi sekarang biasa saja.

’’Saya meminta daerah tidak terlena dengan angka positif Covid-19 yang rendah di daerahnya dan tidak menganggap enteng pandemi ini,’’ terangnya kemarin. Laju penularan Covid-19 sangat tergantung bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan daerah. Maka, pemda juga harus bekerja dalam situasi krisis yang tentu berbeda dengan kondisi normal.

Ada dua hal yang saling berkaitan dalam pandemi, yakni kesehatan dan ekonomi. ’’Kesehatan tetap harus menjadi prioritas, meski perekonomian juga harus tetap bisa jalan,’’ lanjutnya. Jangan sampai pemda hanya memikirkan kondisi ekonomi lalu mengabaikan sisi kesehatan sehingga kasus meningkat.

Tugas pemerintah adalah melakukan tes masif, pelacakan secara agresif serta mengisolasi pasien secara ketat. Sementara, masyartakat tugasnya adalah mengenakan masker ke manapun, jaga jarak, dan menghindari kerumunan. Sosialisasi harus terus dilakukan sampai perilaku tesebut menjadi sebuah hal yang normal.(tau/byu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB
X