Penyaluran Kredit UMKM Masih Tumbuh

- Jumat, 10 Juli 2020 | 14:07 WIB
Meski pemerintah menggencarkan restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), perbankan juga menggenjot penyaluran kredit di sektor tersebut.
Meski pemerintah menggencarkan restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), perbankan juga menggenjot penyaluran kredit di sektor tersebut.

SAMARINDA- Meski pemerintah menggencarkan restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), perbankan juga menggenjot penyaluran kredit di sektor tersebut. Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga April 2020 penyaluran kredit ke UMKM mencapai Rp 24,12 miliar. Mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 23,48 triliun

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, sampai Juni 2020, UMKM yang berpotensi terdampak penyebaran virus corona sebanyak 100.663 rekening senilai Rp 4,85 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 39.471 rekening telah diberikan keringanan dengan total nilai restrukturisasi sebesar Rp 2,81 triliun.

“Namun, ada sebanyak 342 rekening senilai Rp 26,5 miliar tidak disetujui. Ada beberapa alasan permohonan restrukturisasi ditolak atau tidak disetujui,” katanya, Kamis (9/7). Made menjelaskan, salah satu alasannya berdasar penilaian internal bank, debitur tidak masuk kategori untuk diberikan perlakuan khusus. Atau debitur tidak berkenan dengan skema penundaan angsuran yang ditetapkan oleh bank. Debitur sudah memiliki tunggakan sebelum pandemi atau telah dikategorikan kredit macet.

Sedangkan bentuk-bentuk relaksasi oleh perbankan, salah satunya perubahan pola pembayaran pokok. Keringanan melalui penundaan bunga tanpa atau dengan rescheduling pokok pinjaman. Perpanjangan jangka waktu kredit. Penurunan pembayaran angsuran per bulan melalui penambahan tenor kredit maksimal 12 bulan. Pemberian grace period. Pembayaran bunga saja selama periode tertentu.

“Penundaan angsuran pokok dan bunga atau bagi hasil pinjaman minimal 6 bulan dan maksimal 12 bulan bagi yang terdampak berat, terutama UMKM,” terangnya.

Terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, penyaluran kredit UMKM di Kaltim masih tumbuh. Sampai April 2020 penyaluran mencapai Rp 24,12 miliar. Jumlah itu berasal dari kredit usaha mikro Rp 4,37 triliun kredit mikro, Rp 7,49 triliun kredit usaha kecil, kredit usaha menengah Rp 12,25 triliun.

Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada April 2019 total kredit UMKM mencapai Rp 23,48 triliun, terdiri dari kredit mikro Rp 3,94 triliun, kredit kecil Rp 6,21 triliun dan Rp 12,31 triliun kredit usaha menengah. “Penyebaran Covid-19 memang memberikan tekanan terhadap sebagian besar UMKM di Kaltim. Namun, penyaluran kreditnya tercatat masih tumbuh,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X