Pendapatan Jeblok, Genjot Pariwisata

- Jumat, 10 Juli 2020 | 11:47 WIB

SANGATTA–Realisasi pendapatan 2019 sebesar Rp 3,96 triliun atau 98,97 persen dari anggaran pendapatan Rp 4 triliun. Sumbernya berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp 207,99 miliar, atau 112,69 persen dari target PAD Rp 184,56 miliar.  

Untuk realisasi pendapatan transfer 2019 sebesar Rp 3,53 triliun, atau 98,66 persen dari anggaran pendapatan transfer sebesar Rp 3,58 triliun. Adapun transfer dana lain-lain pendapatan yang sah pada 2019 sebesar Rp 224,89 miliar atau 93,07 persen dari Rp 241,63 miliar.

"Memang terjadi penurunan untuk dana transfer. Untuk PAD alhamdulillah realisasinya melebih target," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutim Kasmidi Bulang.

Sementara itu, realisasi belanja sebesar Rp 3,37 triliun, atau 94,44 persen dari anggaran belanja sebesar Rp 3,57 triliun. Di antaranya, belanja operasi yang sifatnya nonfisik. "Realisasinya sudah 93,83 persen atau Rp 2,30 triliun dari nilai belanja operasi sebesar Rp 2,46 triliun," bebernya.

Adapun belanja modal, yakni kegiatan yang bersifat fisik atau aset yang pemanfaatannya lebih dari satu tahun. Realisasi penerimaan sebesar Rp 23,7 miliar atau 101,17 persen dari target Rp 23,43 miliar. "Terdapat peningkatan. Itu harus terus dipertahankan," sebutnya.

Menurut politikus Golkar itu, laporan itu menunjukkan usaha pemerintah untuk melakukan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pembangunan. "Semua pengeluaran sudah sesuai dengan ketetapan. Tidak ada yang di luar," jelasnya.

Terpisah, Sekkab Kutim Irawansyah menyebut, pihaknya menunggu tanggapan dari fraksi terhadap laporan itu. Dia tak menampik, pertumbuhan ekonomi pada 2019 berkembang baik. "Tahun ini alami penurunan drastis. Perekonomian betul-betul anjlok. Daya beli menurun," ungkapnya.

Dia memastikan, pada 2021 mendatang akan bekerja maksimal menggenjot PAD. Sebab, pendapatan dari pajak menurun. Pihaknya akan lebih terbuka terhadap investasi. Apalagi sudah ada perusahaan yang bergerak di bidang metanol, PT Bakrie Capital Indonesia (BCI), PT Ithaca Resources dan Air Products akan membangun pabrik industri metanol di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy. Bahkan, perusahaan itu akan menginvestasikan Rp 30 triliun. "Semoga bisa menumbuhkan kembali perekonomian," harapnya.

Terkait sektor wisata, dipastikan akan terus dikembangkan. Apalagi Kutim memiliki objek wisata yang menjanjikan. Mulai pantai dan pulau yang tersebar hingga pedalaman. Ada pula air terjun dan gunung Gua Telapak Tangan. Begitu pula yang berkaitan dengan adat istiadat. "Itu akan mengundang wisatawan. Makanya pembangunan infrastruktur penunjang akan terus dilakukan. Apalagi berkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi," tutupnya. (dq/dra/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X