Pegawai Pemkab Khawatir Absen Pakai Fingerprint

- Jumat, 10 Juli 2020 | 11:25 WIB
WAJIB ANTISIPASI: Pegawai di Pemkab PPU harus menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan saat absensi jari. ASEP SAIFI/KP
WAJIB ANTISIPASI: Pegawai di Pemkab PPU harus menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan saat absensi jari. ASEP SAIFI/KP

PENAJAM–Absensi menggunakan fingerprint diterapkan bagi pegawai di lingkungan Pemkab Penajam Paser Utara. Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran pegawai. Pasalnya, secara tidak langsung, antar-pegawai dengan pegawai lainnya bersentuhan melalui jari. Penyebaran virus pun dapat terjadi melalui media absensi tersebut.

Seperti yang diungkapkan pegawai Setkab PPU yang enggan disebutkan namanya. Dikatakan, rasa khawatir muncul bukan tanpa sebab. Terlebih pada situasi sekarang, kontaminasi virus masih rawan terjadi. "Bukannya tidak mau menjalankan aturan. Tapi dalam keadaan seperti saat ini rasa-rasanya semua masih perlu waspada," ungkapnya.

Terlebih, lanjut dia, tidak disediakan hand sanitizer atau cairan disinfektan di sekitar lokasi absensi. Sehingga diklaim wajar bila pegawai masih merasa takut untuk absen otomatis itu. "Apalagi saat ini ada kabar bahwa penularan virus corona bisa melalui fingerprint. Bahkan, itu sudah terjadi di Semarang. Jadi, wajar kalau kami khawatir," imbuhnya.

Dia berharap, jangan sampai diterapkannya kebijakan fingerprint, justru memberikan dampak terhadap kesehatan pegawai. Sehingga perlu dikaji dahulu terkait penerapan absensi tersebut.

"Kalau memang harus tetap diberlakukan, fasilitas penunjang lainnya dilengkapi. Agar ada jaminan kesehatan bagi setiap pegawai yang menjalankan," pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Kabupaten PPU Tohar menegaskan, bagi daerah yang tidak melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah harus menyesuaikan protokol dengan sedemikian rupa.

Sehingga absensi kembali ke semula menggunakan fingerprint. "Kami minta bagi pribadi ada kesadaran untuk saling mengingatkan. Seperti selalu menggunakan masker. Kemudian, cuci tangan sesering mungkin," kata dia.

Terkait soal berita ada di daerah lain, fingerprint jadi media penyebaran virus, Tohar menegaskan, bila protokol kesehatan dijalankan dipastikan itu tak akan terjadi.

"Saya harap, pegawai tidak membayangi psikologinya dengan mudah terjangkit virus lewat absensi. Sepanjang kita komitmen menjaga kesehatan dan menjalankan protokol standarnya," pungkas dia. (asp/ind/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X