Traffic Kunjungan Tempat Wisata Belum Pulih

- Kamis, 9 Juli 2020 | 14:32 WIB
Salah satu objek wisata di Samarinda.
Salah satu objek wisata di Samarinda.

SAMARINDA- Beroperasinya beberapa tempat wisata di Kaltim seiring pelonggaran pembatasan aktivitas belum direspons positif oleh masyarakat. Meski sudah ada kenaikan jumlah kunjungan, namun belum pulih seperti sebelumnya. Tampaknya perlu sosialisasi lebih untuk membangun kesadaran dan kepercayaan dari pelaku usaha pariwisata serta pengunjung.

Dinas Pariwisata Kaltim mencatat pada 2019 jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Etam mencapai lebih dari 7 juta orang. Jumlah tersebut didominasi oleh wisatawan Nusantara. Hanya sekitar 70 ribu wisatawan mancanegara. Tahun ini pihaknya memperkirakan kunjungan tak akan sampai 50 persen dari total kunjungan 2019.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, pemerintah daerah harus tetap memerhatikan rekomendasi dari tim gugus tugas. Di mana pembukaan tempat wisata harus sesuai standar kesehatan Covid-19.

Pihaknya saat ini mengikuti program dari Kementerian Pariwisata tentang reaktivasi wisata domestik dengan kurun waktu Juni-Desember 2020. Program ini perlu digelorakan kepada masyarakat yang sudah melakukan karantina tiga bulan lalu. Reaktivasi ini menjadi salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional.

“Tujuan dari reaktivasi tahap pertama untuk menggerakkan masyarakat Indonesia mulai dari titik terdekat. Utamanya menghidupkan kembali perekonomian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelasnya, Rabu (8/7).

Sri menjelaskan, poinnya secara bersama mendorong orang untuk berwisata di daerah saja pada periode Juni-Juli. Dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan sesuai standar Covid-19. Seperti physical distancing, mencuci tangan dan menggunakan masker. Selanjutnya apabila kondisi terus membaik, maka Agustus tahap kedua wisata domestik antarkota mulai dibuka.

Kemudian antar provinsi pada November mendatang. Untuk memastikan tahapan reaktivasi berjalan baik maka pengawasan dari Dinas Pariwisata bersama gugus Covid-19 maupun pemerintah daerah setempat juga akan memantau penerapannya. Dalam pembukaan destinasi wisata lebih mengedepankan kualitas daripada kuantitasnya.

“Di tengah pandemi target kita menjamin kesehatan, keselamatan dan kebersihan baik destinasi dan pengunjung. Karena itu kami harus menjamin para wisatawan senang berkunjung dan kembali datang lagi di lain kesempatan,” katanya.

Meski begitu, pemerintah tetap melakukan pembatasan pengunjung. Maksimal 50 persen dari daya tampung. “Kita prediksi kunjungan tahun ini akan tergerus 50 persen. Karena antarkota saja Oktober dan November. Kemudian antarprovinsi pada November 2020. Sehingga tahun ini kunjungan masih akan menurun,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X