WASHINGTON – Meghan Markle merasa terpanggil untuk ikut membantu memerangi isu rasisme yang belakangan ini marak terjadi di Amerika Serikat. Setelah kasus George Floyd dan Rayshard Brooks, istri Pangeran Harry itu merasa yakin bahwa keputusannya pindah ke Amerika Serikat adalah momen yang tepat.
Meghan Markle disinyalir mulai tertarik terjun ke dunia politik. Duke dan Duchess of Sussex mundur sebagai anggota senior Keluarga Kerajaan Inggris pada akhir Maret lalu. Mantan aktris itu mengatakan kepada teman-temannya, bahwa keputusannya mundur dari kerajaan seolah sebagai takdir.
“Sehingga, dia (Meghan) bisa berada di garis depan dari gerakan anti-rasisme di Amerika,” kata seorang teman dekatnya kepada Daily Mail.
“Meghan mengatakan, dia ingin menggunakan suaranya untuk perubahan dan mungkin saja, tidak mengesampingkan karir di bidang politik,” sambungnya.
Sebelumnya, Meghan pada awal Juni juga menyampaikan pidato yang menyentuh tentang kematian George Floyd. Meghan menilai peristiwa itu benar-benar menghancurkan dan kehidupan George Floyd penting bagi banyak orang.
“Karena kehidupan George Floyd berarti dan kehidupan Breonna Taylor berarti, dan Philando Castile berarti dan kehidupan Tamir Rice penting. Dan, begitu juga banyak orang lain yang namanya kita kenal dan yang namanya tidak kita kenal,” kata Meghan.
Meghan mengajak para anak muda untuk menggunakan suaranya dalam hak pilih pemilu Amerika Serikat nanti. Menurutnya, Black Lives Matter menjadi isu bersama yang harus diperhatikan.(jpg/kri)