Warga Kecamatan Sangasanga dibuat geger dengan beredarnya informasi seorang pasien meninggal dari Samarinda dinyatakan positif Covid-19. Parahnya, hasil swab test baru keluar setelah proses pemakaman dilaksanakan tanpa menggunakan protokol Covid-19.
TENGGARONG - Lantaran disinyalir banyak yang telah melakukan kontak erat dengan jenazah saat di rumah duka, Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar melakukan upaya tracing untuk penelusuran. Pihak Diskes Kukar bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Sangasanga memobilisasi warga yang telah melakukan kontak erat untuk dilakukan swab test.
“Jadi, kami meminta pihak kecamatan serta puskesmas setempat untuk membantu proses mobilisasi dan pelaksanaan swab tersebut,” ujar Martina. Sejumlah pihak yang di-swab test, di antaranya unsur keluarga, pelayat, hingga pihak yang membantu proses pemakaman jenazah. Diperkirakan jumlah warga yang mengikuti swab test massal tersebut lebih 200 orang.
“Setelah dilakukan proses tracing nanti, dilakukan tindak lanjutnya. Termasuk perawatan pasien jika memang ada yang positif. Namun, semoga saja tidak ada,” ujar Martina.
Perempuan yang juga juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kukar itu mengatakan, warga yang sudah di-swab test mencapai 209 orang. Hasil swab test warga itu akan keluar pada Kamis (9/7).
Untuk tahapannya, setelah diambil sampel swab test akan langsung diperiksa di laboratorium RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang. “Sebelum hasilnya keluar, semua yang mengikuti swab test harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujarnya.
Untuk diketahui, pasien meninggal tersebut merupakan laki-laki berusia 68 tahun berstatus PDP. Dia meninggal di rumah sakit pada Kamis (2/7). Kemudian pasien tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah hasil swab-nya keluar pada Selasa (7/7) lalu. (qi/kri/k16)