Menyatu dan beradaptasi di lingkungan masyarakat wajib dilalui semua mahasiswa. Langkah ini dianggap penting karena di sinilah proses belajar memahami karakter masyarakat secara utuh. Meski pandemi Covid-19 tengah mewabah, Universitas Mulawarman (Unmul) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) pun melepas ribuan mahasiswa mengikuti KKN Kondisi Luar Biasa (KKN KLB).
SAMARNDA -Sebanyak 2.489 mahasiswa Unmul mengikuti KKN KLB angkatan 46 tahun 2020. KKN melalui daring tersebut diserahkan oleh Unmul kepada gubernur Kaltim yang diwakili Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Kaltim Dr Mohamad Jauhar Efendi. Acara tersebut berlangsung di Lantai 2, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gadjah Mada, Samarinda, Rabu (8/7).
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Prof Dr Mustofa Agung Sardjono menyebut, KKN KLB ini pertama kali dilakukan Universitas Mulawarman. Pada intinya, mahasiswa harus membentuk tim yang solid karena akan berkomunikasi baik di internal maupun masyarakat. Mereka akan mengidentifikasikan permasalahan, pemecahan masalah, dan mencari solusi di desa tempat KKN melalui online. "KKN ini akan dilaksanakan selama dua bulan sebagaimana biasanya. Hanya, proses pendekatannya agak berbeda," jelasnya.
Jika efektif, ke depannya KKN KLB ini bisa menjadi alternatif untuk diterapkan. Kata dia, KKN KLB ini telah diterapkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Di antaranya, Universitas Andalas, UGM, dan beberapa kampus lain. "Kami optimistis KKN KLB ini bisa berjalan baik," imbuhnya.
LEPAS MAHASISWA: M Jauhar Efendi (kiri) dan Mustofa Agung Sardjono menandatangani perjanjian serah terima mahasiswa KKN KLB 2020.
Sementara itu, Wakil Ketua Program KKN Unmul 2020 Anton Rahmadi mengatakan, KKN dengan model online merupakan SKB beberapa kementerian, bahwasanya proses pembelajaran di masa Covid-19 hingga Desember mendatang sedapat mungkin dilakukan melalui daring. Tambah dia, verifikasi untuk desa internet dilakukan melalui beberapa tahap yakni mengumpulkan data dari DPMPD Kaltim dan penyedia data pelayanan dalam hal ini PT Telkomsel.
"Awalnya kami usulkan seribu desa, diverifikasi oleh Telkomsel dapat 490 se-Kaltim. Kemudian diverifikasi oleh DPMPD dapatnya 460 desa. Setelah data dikumpulkan, mahasiswa mencari permasalahan yang akan diangkat seperti BUMD, memperbaiki UKM di desa, melaksanakan e-kelurahan dan program digitalisasi kelurahannya," bebernya.
Dosen Fakultas Kedokteran Unmul Dr Swandari Paramita mengatakan, adanya Covid-19 salah satu dasar diterapkannya KKN KLB. Pihaknya berharap program ini bisa lebih efektif serta dapat membantu masyarakat di pedesaan.
SOLUSI TERBAIK: Mustofa Agung Sardjono (kedua kiri) bersama M Jauhar Efendi (kiri, jas hitam) menyematkan tanda pengenal kepada para mahasiswa.
Sementara itu Plt Sekretaris LP2M Unmul Uni W Sagena, Ph.D mengatakan untuk KKN KLB 2020 ini mahasiswa tidak disebar secara fisik penempatannya ke seluruh kabupaten/kota, serta tidak membuat posko di lokasi. Sehingga yang boleh turun ke lapangan hanya mahasiswa yang memang domisili di lokasi yang sama, itupun hanya perwakilan kelompok dan wajib mematuhi protokol Covid-19.
“Unmul dan mitra KKN, DPMPD Provinsi berharap semua perangkat desa dan masyarakat dapat mendukung pelaksanaan KKN ini walaupun dengan kondisi yang berbeda. Dengan demikian, bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," terangnya.
