Mantan Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahim kembali memanaskan mesin politiknya, setelah gagal menggantikan Mahathir Mohammad dalam periode ini. Namun, peluang itu kembali terbuka setelah pemerintah berencana menggelar pemilu dini.
PUTRAJAYA–Pakatan Harapan akhirnya memutuskan kandidat Perdana Menteri (PM) Malaysia, jika pemilu dini diadakan. Pilihan mereka kembali jatuh ke Anwar Ibrahim. Ketua Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu diharapkan bisa menempati posisi yang sudah lama dijanjikan.
Wacana untuk memilih kandidat perdana menteri memanas saat Azmin Ali, pejabat kubu petahana, mengisyaratkan bahwa pemerintah bakal meminta pemilu dini tahun ini atau tahun depan. Pakatan Harapan yang sebelumnya memegang kendali pemerintah pun diminta segera menentukan pilihan.
Usulan Mahathir Mohamad untuk kembali mengangkatnya pun ditolak. Terakhir, Mahathir mengusulkan agar Shafie Apdal, ketua Partai Warisan Sabah sekaligus perdana menteri negara bagian Sabah, untuk menjadi kandidat perdana menteri Malaysia. Usul tersebut akhirnya terjawab dua hari lalu.
“Dewan pemimpin memberikan mandat penuh kepada Anwar Ibrahim untuk melakukan konsolidasi. Termasuk kepada Shafie Apdal,” tulis Pakatan Harapan seperti dilansir Channel News Asia.
Posisi Pakatan Harapan sebenarnya kuat. Pada Pemilu 2018, mereka berhasil menggeser UMNO dan aliansi Barisan Nasional. Namun, sengketa internal terjadi saat Mahathir mengulur janjinya untuk menyerahkan kursi perdana menteri kepada Anwar Ibrahim.
Pada akhirnya, beberapa anggota parlemen di payung Pakatan Harapan keluar dan membentuk aliansi dengan Barisan Nasional. Kini, Perikatan Nasional (PN) memegang pemerintahan yang dipimpin Muhyiddin Yassin. (bil/c15/ayi/jpg/kri/k8)