KDRT Meningkat Selama Pandemi di Singapura

- Rabu, 8 Juli 2020 | 13:36 WIB
Warga Singapura
Warga Singapura

SINGAPURA–Pandemi Covid-19 memaksa semua warga dunia harus lebih banyak berada di rumah untuk memutus mata rantai penularan virus tersebut. Kondisi itu ternyata membuat pasangan suami-istri di Singapura menghadapi konflik dan masalah.

Tak hanya masalah biasa, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) naik selama kebijakan semi-lockdown atau circuit breaker diterapkan Pemerintah Singapura.

Singapura mencatat telah terjadi peningkatan 30 persen kasus permintaan bantuan kepada layanan perlindungan anak di Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga. Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura Desmond Lee menjelaskan, permintaan layanan itu termasuk masalah KDRT.

“Pertanyaan termasuk yang terkait dengan ketegangan dalam keluarga, konflik perkawinan dan perselisihan dan beberapa melibatkan insiden kekerasan,” katanya, dua hari lalu seperti dilansir Straits Times.

Dengan demikian, jumlah kasus baru yang diselidiki pada orang dewasa dan layanan perlindungan anak meningkat secara marginal sebesar 5 persen setelah lockdown. Lee memberikan angka pembaruan itu dalam sebuah posting Facebook.

Dia menulis tentang kunjungannya ke Casa Raudha Women Home, tempat penampungan krisis yang menyediakan perlindungan bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan keluarga. Kekerasan keluarga telah meningkat sejak langkah pemutus sirkuit dimulai pada 7 April.

Terdapat 476 laporan polisi. Pelanggaran umumnya terkait dengan kekerasan keluarga dari 7 April dan 6 Mei, meningkat 22 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal tersebut karena individu dan keluarga mungkin mengalami lebih banyak tekanan di tengah semi-lockdown yang berpotensi menyebabkan kekerasan. Gugus tugas sudah dibentuk pada Februari untuk mengatasi masalah kekerasan dalam keluarga dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada para korban.

Tim diketuai bersama oleh Sekretaris Parlemen Senior untuk Urusan Dalam Negeri Sun Xueling dan Sekretaris Parlemen Senior untuk Pembangunan Sosial dan Keluarga Muhammad Faishal Ibrahim. (jpg/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X