Pusat Kembali Pangkas Anggaran Daerah, Semua Proyek Segera Dievaluasi

- Rabu, 8 Juli 2020 | 12:56 WIB
BELUM RAMPUNG: Penyangga bentang tengah jembatan sisi Sangatta Selatan selesai dikerjakan. Proyek itu sudah berjalan 50 persen.
BELUM RAMPUNG: Penyangga bentang tengah jembatan sisi Sangatta Selatan selesai dikerjakan. Proyek itu sudah berjalan 50 persen.

SANGATTA–Proyek multiyears di Kutim terancam tidak selesai tahun ini. Pasalnya, kembali terjadi pemangkasan dana transfer dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 157 miliar. 

Proyek yang sudah berjalan di antaranya Jembatan Sangatta Selatan dan Jalan Ring Road IIB, terancam tak rampung. Meski ditargetkan akhir tahun, tidak ada pengerjaan di kedua proyek tersebut. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah mengatakan, pihaknya masih akan mengevaluasi proyek yang masih bisa dijalankan atau dihentikan. "Masih akan dibahas bersama dinas terkait," ujarnya.

Namun, dia menilai, kedua proyek tersebut berat untuk dituntaskan. Terlebih, dana transfer dari pusat kembali alami penurunan. Sebelumnya, Peraturan Presiden (Perpres) 78/2019 tentang Transfer Keuangan Daerah dan Dana Desa telah mengesahkan APBD Kutim 2020 Rp 3,6 triliun. Sejak Maret, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 35/2020 tentang Perubahan Postur Belanja Negara, yang memaksa pemerintah daerah (pemda) melakukan pemangkasan anggaran belanja jasa dan modal hingga 50 persen. Hal itu membuat pendapatan turun Rp 2,99 triliun. "Sudah dipangkas Rp 630 miliar. Sekarang dipangkas lagi Rp 157 miliar. Makanya perlu dievaluasi," jelasnya.

Pemangkasan kedua, kata Irawan, sapaan akrab Irawansyah, berdasarkan Perpres 72/2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. "Dampak dari penyebaran Covid-19. Pusat meminta daerah seluruh Indonesia fokus," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan hal senada. Proyek multiyears akan kembali dievaluasi. "Selain program multiyears ada juga yang akan dikoreksi," ucapnya. Namun, permasalahan utang akan diprioritaskan. Begitu pula gaji dan tenaga honorer. "Kami perlu rapat bersama tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). Yang jelas, utang diupayakan dibayar tahun ini," ucapnya.

Padahal, jembatan tersebut sudah menyelesaikan abutment atau penyanggah bentang tengah sisi Sangatta Selatan telah terbangun. Pancangan sisi Sangatta Utara sudah dilakukan. Bahkan, progres proyek Rp 35 miliar itu sudah mencapai 50 persen. Sayangnya, tidak ada aktivitas pekerjaan terlihat di sana.

Begitu pula pembangunan Jalan Ring Road IIB. Hanya tersisa 700 meter yang belum dicor, sedangkan yang sudah 1 km. Sedangkan jembatan bailey rencananya rampung bersamaan dengan peningkatan badan jalan. Proyek 2018 senilai Rp 29,3 miliar itu masih menyisakan 200 meter lahan yang belum dibebaskan. Semua proyek tersebut terancam tidak rampung lantaran pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak Maret lalu, membuat seluruh anggaran terpangkas. (dq/dra/k8)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X