Kasus Pertama Ibu Melahirkan Positif Covid-19, Bagaimana Bayinya?

- Selasa, 7 Juli 2020 | 13:40 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN–Seorang ibu yang baru melahirkan terkonfirmasi positif Covid-19, Senin (6/7). Perempuan 37 tahun dengan kode BPN 237 ini, sebelumnya mengalami keluhan sakit setelah melahirkan pekan lalu. Kemudian, melakukan pemeriksaan ke RS Siloam dan dilakukan swab test. Hasilnya, positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menerangkan, pasien BPN 237 itu sempat mengalami anemia dan mengalami muntah setelah melahirkan. “Jadi waktu melahirkan tidak apa-apa. Setelah melahirkan pulang ke rumah, muncul gejala sakit. Kembali ke rumah sakit, dilakukan pemeriksaan lebih lengkap, dan hasilnya positif,” katanya kepada Kaltim Post.

Dio, begitu dia disapa, melanjutkan pemeriksaan swab juga dilakukan kepada si bayi yang baru lahir. ”Hasilnya belum keluar,” sambung perempuan berkacamata itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan ini mengungkapkan, kasus penyebaran Covid-19 terhadap ibu yang baru melahirkan ini baru kali pertama terjadi di Balikpapan. Karena itu, pihaknya masih menelusuri penyebaran terhadap pasien ke-237 tersebut. Mengingat masa penyebaran virus corona adalah 14 hari, sementara perawatan ibu baru melahirkan di rumah sakit, paling lama adalah 3 hari.

“Baru diketahui kasus positifnya hari ini (kemarin). Makanya biarkan tim kami bekerja dulu,” ujar Dio. Untuk perawatan bayi pasien BPN 237, sementara ini akan diberikan susu formula. Sembari mencari donor ASI untuk bayi tersebut. Karena pada bayi baru lahir diprioritaskan untuk mengonsumsi ASI. Akan tetapi, pada kondisi ibu berpenyakit kemungkinan menular, maka tentunya akan dipisahkan dengan bayinya.

“Walau dipisah, bayinya tetap akan diperhatikan terus. Tentunya, oleh dokter spesialis anak,” terangnya. Mengenai sisa hasil swab massal terhadap pedagang Pasar Pandansari, hingga kemarin belum diumumkan Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan. Lantaran, hasil swab belum dikeluarkan dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kaltim. Di mana, masih ada 26 sampel swab yang masih diuji di laboratorium yang ada di Samarinda itu. “Untuk hasil swab terakhir belum keluar, kita masih menunggu hasilnya. Mestinya hari ini (kemarin). Mungkin karena antreannya masih panjang,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, Kaltim berupaya menuju normal baru setelah pandemi corona. Diakuinya, saat ini Pemprov Kaltim sangat mewaspadai pendatang dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Mengingat tak sedikit kasus positif Covid-19 di Kaltim berkaitan dengan para pendatang daerah dari tersebut. "Makanya, kami tegaskan bahwa pemprov tetap berupaya melaksanakan percepatan penanganan Covid-19, salah satunya mewaspadai pendatang dan luar," jelasnya.

Lanjut dia, saat ini angka positif di Kaltim cukup tinggi namun beriringan dengan angka kesembuhan yang tingginya mencapai 74 persen. Seperti data terakhir kemarin, angka positif di Kaltim hampir menembus 600. Tepatnya 597 kasus. Sedangkan 437 kasus dinyatakan sembuh dan masih ada 152 orang yang dirawat. Sisanya ada 9 pasien positif di Kaltim yang meninggal dunia. Kasus meninggal paling banyak berada di Balikpapan yaitu 5 kasus. Sisanya berasal dari Samarinda, Kutai Timur, Bontang, dan Paser. Mereka umumnya memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Sehingga keadaan tubuhnya cukup parah. (nyc/kip/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X