Kolaborasi Gerakan Pemuda Lokal Kembalikan Marwah Citra Niaga

- Selasa, 7 Juli 2020 | 13:08 WIB
Coba menghilangkan kesan kumuh dengan adanya cafe-cafe bergaya kekinian di Citra Niaga.
Coba menghilangkan kesan kumuh dengan adanya cafe-cafe bergaya kekinian di Citra Niaga.

Citra Niaga adalah tempat sejarah. Dulunya eksis sebagai Taman Hiburan Gelora (THG) sejak 1968. Lambat laun dikenal sebagai kawasan kumuh, hingga pada 1986, pembangunan pertama Citra Niaga dimulai. Jadilah mal terbuka yang jadi andalan warga Samarinda era 90-an. Pasang surut dilalui. Kini kawasan itu kembali ramai.

 

MATAHARI semakin malu menampakkan sinarnya. Senja pun datang. Salah satu coffee shop di kawasan Blok C Citra Niaga semakin ramai. Tiga orang mengantre di kasir untuk memesan minum. Mereka yang duduk di kursi saling mengadu cerita. Tertawa dan menyesap kopi kemudian.

“Gerakan anak lokal membangun Citra Niaga dalam diam. Mereka (pemerintah) bakal kaget ketika ke sini ternyata ramai,” ujar Adi Chandra atau karib disapa Adece, pemilik Kopi Sajen, pioneer coffee shop pertama di kawasan wisata belanja itu.

Semua bermula tahun lalu saat terlintas di benak Adece untuk membangkitkan kembali Citra Niaga. Usai makan siang di salah satu warung, Adece iseng bertanya kepada pemilik warung. Dia menyampaikan niatnya ingin buka usaha kopi.

Ma ai di sini sepi. Mau-maunya ikam,” ujar Adece menirukan si ibu penjual. Singkat cerita, dia pun menyewa salah satu petak yang memang kosong. Kenapa harus Citra Niaga? Dia mengaku bahwa memiliki banyak kenangan di sana. Khususnya kenangan masa kecil.

“Ini memang hak guna bangunan (HGB). Nah ternyata sekitar tahun 90-an itu karut-marut kepengurusan Citra Niaga. Entah kenapa UPTD menjual ke pedagang di sini, jadi masing-masing punya. Dulu ada yang beli Rp 400 juta, Rp 300 juta. Begitu kisah dari pedagangnya,” papar dia.

Diakui keputusan membuat kedai kopi di kawasan yang terkenal sepi itu memang pertaruhan. Setelah deal pembayaran pada November, Adece mulai mencicil persiapan. “Mau dibuka di tempat yang memang ramai bisa, di kawasan Juanda misalnya. Tapi seperti yang kubilang, aku ingin Citra kembali ramai,” sebutnya.

“Aku semaksimal mungkin. Risetnya panjang untuk ini. Belajar ke luar kota, lalu amati ketika sedang ke luar negeri. Oh kalau bikin coffee shop kecil itu pencahayaan harus begini begitu,” jelas Adece.

Februari launching. Mengaku memiliki banyak link, semua kawan dia undang. Semakin hari, massa semakin banyak berdatangan. Mendadak viral. Kopi Sajen miliknya dikenal. Setiap hari tanpa henti silih berganti orang ngopi.

“Aku bilang, seksi kan tempat ini. Terus mereka pada nanya, di mana lagi ada buka? Temani nah. Muncul 1–2 buka. Sampai akhirnya sekarang sudah ada 15 bisnis kekinian yang buka. Coming soon ada 16-an,” terangnya.

“Itu yang sudah punya tempat. Tapi banyak sebenarnya yang datang ke sini, yang telepon, hubungi lewat Instagram ingin minta carikan tempat. Aku tidak bisa menjamin mereka dapat. Aku bukan penjual ruko,” tambahnya.

Dia mendukung brand lokal mengembangkan usahanya. Membantu informasi petak mana yang bisa ditempati. “Aku hanya menyampaikan. Bukan calo,” tukasnya. Dalam rentang Februari pertama dia buka hingga Juli, Adece perkirakan total 40-an tempat nongkrong anak muda dibuka.

Hal serupa disampaikan Michaelangelo Ryanto Chaniago atau biasa dipanggil Toto. Pemilik Coffee Shop Lokalo. “Aku bilang ke Adece, kamu renovasi, aku lihat konsepmu. Itu aku masih di Jawa. Ketika sudah jadi, datang aku. Seminggu sampai 3 kali. Oke deh, mulai kebaca, akhirnya cari tempat,” ungkap Toto.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X