Ini Dia, Peluang Pasar Ekspor Pasca Lockdown

- Selasa, 7 Juli 2020 | 11:53 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Di tengah upaya pengusaha mengembalikan demand domestik, titik cerah naiknya permintaan ekspor sudah mulai terlihat sejak beberapa negara juga sudah melonggarkan kebijakan lockdown. Kementerian Perdagangan mencatat produk makanan olahan hingga semester satu meningkat sekitar 7,9 persen.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan menyampaikan bahwa peluang ekspor produk makanan dan minuman (mamin) olahan di pasar Jepang misalnya, terbuka cukup lebar. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penjualan produk mamin di Jepang selama masa pandemi Korona yang mencapai 200 persen. ”Besarnya pasar mamin di Jepang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Kasan.

Khusus untuk ekspor mamin Indonesia ke Jepang pada kuartal I 2020, nilai totalnya mencapai USD 71,90 juta. Nilai ini naik 12,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD 63,77 juta. Ekspor utama mamin olahan Indonesia ke Jepang, antara lain olahan ikan, olahan udang, olahan kepiting, camilan berbahan kakao, dan olahan berbahan kopi.

Untuk terus menambah revenue perusahaan, beberapa pelaku usaha mamin kini terus menggenjot ekspor. Seperti yang dilakukan oleh PT Sekar Laut Tbk. Selain mengoptimalkan market domestik, di tengah Covid-19 ini pihaknya juga akan memperbesar lagi pasar ekspor yang sebelumnya sudah ada. Seperti Eropa, Korea Selatan, Hongkong, dan Tiongkok. "Kami bersyukur ekspor selama pandemi ada peningkatan 10 persen,” imbuhnya. Sehingga pada kuartal satu ini kontribusi ekspor Sekar Laut mencapai 25 persen.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur meminta pemerintah memberikan sejumlah stimulus bagi pengusaha dan UMKM yang kini mulai menggenjot kembali kinerja ekspornya.

Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menambahkan, dalam masa pandemi ini, pihaknya banyak mendapatkan keluhan dari pelaku UMKM yang merasa kesulitan melakukan ekspor karena banyaknya persyaratan. Karena itu, sinergi pemerintah pusat sampai daerah sangat dibutuhkan di masa sulit ini. “Kami akan terus mengidentifikasi kebutuhan domestik dan pasar luar negeri agar usaha yang dikembangkan saat pandemi ini tepat sasaran,” ungkapnya.

Menurut Adik, Jatim punya bisnis pertanian yang unggul. Kemudian industri maminnya juga banyak. Sehingga Jatim sangat potensial untuk meningkatkan kinerja ekspor karena negara lain banyak yang belum bisa menenuhi stok produk tersebut.(car)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X