TOKYO– SOS. Tiga huruf itu tertulis jelas di lapangan sebuah sekolah dasar (SD) di Kota Yatsushiro, Prefektur Kumamoto, Kyushu, Jepang. Sekitar sepuluh orang berada di sekitar tulisan itu sambil melambaikan handuk putih ke arah helikopter media dan penyelamat pada Sabtu waktu setempat (4/7). Mereka meminta tolong karena terkepung banjir.
Hujan deras mengguyur Kumamoto sejak Jumat (3/7). Sebagian besar wilayah di prefektur itu terendam air setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda. Jembatan-jembatan putus. Rumah-rumah rusak parah. Berbagai kendaraan tersapu banjir. Jalanjalan juga rusak. Di beberapa lokasi, air bahkan sampai mencapai atap rumah warga.
Mereka yang tinggal di sepanjang sisi Sungai Kuma terdampak paling parah. Akses mereka dengan dunia luar terputus. Evakuasi pun hanya bisa dilakukan dengan perahu dan helikopter. NHK melaporkan bahwa 16 orang meninggal.
Sekitar 20 orang lainnya mengalami henti jantung dan gagal napas. Itu adalah istilah untuk menyebut korban meninggal yang belum mendapatkan surat resmi dari dokter. Belasan orang lainnya masih dinyatakan hilang. (sha/c20/hep)