Mari Bermimpi Lagi, Gigi

- Senin, 6 Juli 2020 | 13:43 WIB
SEJARAH BARU: Gianluigi Buffon berhasil memecahkan rekor sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di Serie A saat membela Juventus.
SEJARAH BARU: Gianluigi Buffon berhasil memecahkan rekor sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di Serie A saat membela Juventus.

TURIN–Gianluigi Buffon sudah bisa meyakinkan dirinya kalau dia lebih dari Paolo Maldini. Seperti saat kali pertama Buffon bertatap muka dengan Maldini dalam debut Serie A, di Ennio Tardini, Parma, 25 tahun silam. Buffon yang culun, sukses meredam Maldini dkk yang di musim itu berlabel klub juara Eropa. 

“Pagi hari (sebelum laga) aku diberi tahu bahwa akulah yang bermain, dan aku tak takut. Karena aku ingin tunjukkan kepada dunia siapa Buffon. Semua mengalahkan ketakutanku itu di dalam laga sepenting ini,” kenang Buffon, dalam The Players Tribune. Nah, kemarin (5/7), dia benar-benar melebihi Maldini dalam histori Serie A.

Gigi, sapaan akrab Buffon, mencatatkan 648 pertandingan Serie A saat Juventus menang 4-1 dalam Derby della Mole episode ke-202 lawan Torino di Allianz Stadium, Turin. Dua saves-nya menandai tercapainya rekor tersebut sekaligus starter pertama di Serie A Buffon dalam tahun 2020 ini.

“Aku sudah menunggu lama untuk rekor ini. Tapi, tak masalah,” ucap portiere 42 tahun itu kepada Sky Sport Italia. Maklum, sebelumnya banyak yang mengira rekor Buffon di Serie A itu dapat dicapai di Luigi Ferraris, kandang Genoa, pada giornata 29 (1/7). Persis seperti saat Buffon menyamai rekor 647 laga Maldini kala menantang Sampdoria di sana, 19 Desember lalu.

Namun, bagi Buffon, status rajanya Serie A itu bukan akhir dari mimpi-mimpinya dengan La Vecchia Signora, julukan Juve. Apalagi setelah dia meneken perpanjangan kontrak semusim sampai musim panas 2020–2021. Dia mengindikasikan masih haus rekor-rekor lagi dalam sisa pengabdiannya. “Aku masih punya banyak mimpi yang dikendalikan ambisiku yang tak pernah bisa puas,” ungkapnya.

“Memecahkan rekor penampilan (Alessandro) Del Piero bukanlah tujuanku. Aku bukan bermain untuk itu (memecahkan rekor), karena aku prakteknya pensiun dua musim lalu,” lanjut Buffon. Rekor Del Piero yang dimaksud adalah rekor bermain di semua ajang bersama Juve. Del Piero main 705 laga semua ajang untuk Juve. Buffon? Dia baru mencatatkan 670 laga.

Bukan hanya rekor Alex, sapaan akrab Del Piero, yang masih bisa dikejar Buffon selama semusim lebih masa baktinya di Continassa, kamp latihan Juve. Akhir musim ini, andaikan dapat mengantarkan Juve merengkuh scudetto, Buffon akan jadi pemain pertama yang sukses 10 kali scudetto.

Mimpi-mimpi besar Buffon lainnya sebelum dia meninggalkan Juve kelak, ada di Liga Champions. Musim ini Juve masih bermain di fase 16 Besar dan defisit satu gol dari Olympique Lyon. Buffon lagi-lagi bisa menyingkirkan Maldini sebagai pemain tertua yang bisa mengangkat Si Kuping Lebar, sebutan trofi Liga Champions.

Maldini memenangi Liga Champions terakhirnya, 2006–2007, ketika umurnya 38 tahun 331 hari. Kali ini usia Buffon sudah melewati itu. Bahkan cuma dengan membawa Juve lolos ke final saja sudah jadi rekor baginya. Buffon bakal jadi pemain tertua yang main di final, melewati Dino Zoff yang melakukannya pada usia 41 tahun 86 hari, 1982–1983 silam.

Bak mengingatkan sebelum debutnya di Serie A, kemarin pun dia dilaporkan baru “ngeh” kalau harus main starter pada pagi hari. Dia pun merepetisi apa yang dia katakan seperti saat itu terkait tantangannya berprestasi di usia kepala empat. “Aku tak pernah takut menghadapi hal-hal yang besar dalam hidupku. Justru aku makin siap menghadapi segala tantangan,” klaim Buffon, dilansir laman Tuttomercatoweb.

Meski begitu, pria kelahiran Carrara itu sudah menegaskan pada usia berapa dia berhenti berdiri di bawah mistar gawang. “Sampai 43 tahun. Meski, sejak memasuki usia kepala empat, aku selalu melihat kondisiku bulan demi bulan. Aku butuh memonitor situasi dan selalu bersiap untuk mundur begitu ada sesuatu yang hilang, yaitu kemampuan bermain dalam level tertinggi,” bebernya.

Allenatore Juve Maurizio Sarri merasa terhormat bisa merasakan momen bersejarah pada histori Serie A ini. “Dia (Buffon) seorang legenda. Tidak perlu banyak berkata-kata lagi, hanya tepuk tangan untuknya. Seperti itulah cara kami menyambutnya di ruang ganti hari ini (kemarin). Lihat rekornya, dia benar-benar seorang legenda,” ungkap Sarri kepada DAZN.

Suksesor Buffon semasa di Parma, Sebastien Frey, menyebut Buffon akan main melebihi dari apa yang telah dia ucapkan. “Aku yakin kapan dia (Buffon) menghentikan petualangannya. Dia baru akan berhenti ketika dia mampu menggeser (rekor) Balotta (pemain tertua di Serie A),” klaimnya dilansir laman Corriere dello Sport. Apakah Buffon memperpanjang setahun lagi main di Serie A? (ren/jp/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X