MELANJUTKAN Premier League di tengah pandemi Covid-19, penyesuaian pun diberlakukan. Salah satunya tentang aturan saling menyapa di dalam lingkungan stadion. Antarorang hanya diperkenankan bertegur sapa maksimal dengan salin membenturkan lengan. Hanya, untuk pertandingan dini hari nanti Wita, manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho siap melanggar aturan itu.
Eits, jangan salah paham. Pernyataan itu sebagai salah satu bentuk kelakarnya bila nanti bertemu manajer Everton Carlo Ancelotti di lapangan. Ya, ketimbang hanya bertegur sapa dengan membenturkan tangan, Mou rela melanggar aturan itu dengan memeluk pelatih yang karib disapa Carleto itu.
Dilansir dari Daily Mail, Mourinho terang-terangan menyatakan kekagumannya atas pelatih berdarah Italia tersebut. Terlebih, mereka punya kemiripan dalam karier melatih. Yakni sama-sama pernah melatih Chelsea dan Real Madrid. Sementara itu, di Italia, mereka juga sempat dipertemukan dalam rivalitas dua klub ibu kota. Yakni ketika Mou melatih Inter Milan dan Carleto bersama AC Milan.
“Saya pikir semua orang di dunia sepak bola pasti mengagumi sosoknya, baik sebagai pelatih maupun secara pribadi. Bila kau tak mengenalnya secara pribadi, setidaknya pasti mengenalnya sebagai pelatih,” jelas Mourinho.
Menurut pelatih berjuluk The Special One itu, dengan sederet capaiannya di Benua Biru, tak salah bila Carleto dinobatkan sebagai pelatih terbaik di dunia dalam dua dekade terakhir. Karena itu, menurutnya, Everton sangat beruntung bisa memiliki pelatih sekaliber Ancelotti.
“Saya pikir itu sudah menjadi anugerah untuk Premier League dengan kembalinya Carlo. Begitu juga untuk Everton.”
“Kita semua tahu dia. Dan, tidak perlu susah mencari tahu tentangnya. Karena kantornya di rumah. Saya tidak tahu rumah yang di Milan, London, atau Liverpool. Tetapi di kantornya itu penuh dengan trofi, sehingga tak perlu susah mencari tahu tentangnya”.
Secara personal, Mou mengaku beruntung bisa mengenalnya lebih awal. “Dia adalah pria yang luar biasa. Saya pikir saya akan melanggar aturan. Saya akan memeluknya karena saya sangat menyukainya,” terang pelatih asal Portugal itu.
Sementara itu, Carlo yang mendapat pujian setinggi langit dari Mou, mencoba merendah. Menurut /kdia, Mou juga punya kharisma sebagai seorang pelatih papan atas dunia saat ini. “Kami punya memori bagus, sebagai rival atau kolega di lapangan. Dia adalah pelatih yang luar biasa. Dia bisa membaca permainan dengan sangat baik. Semua tahu bahwa dia adalah pelatih yang fantastis,” tegas mantan pembesut AC Milan tersebut. (ndy2/k16)