Ibu Hamil Reaktif Rapid Test

- Senin, 6 Juli 2020 | 13:21 WIB
SESUAIKAN PROSEDUR: Proses melahirkan pada masa pandemi, seluruh pasien harus menjalani rapid test terlebih dahulu.
SESUAIKAN PROSEDUR: Proses melahirkan pada masa pandemi, seluruh pasien harus menjalani rapid test terlebih dahulu.

PENAJAM-Kasus melahirkan di ruang isolasi kemungkinan kembali terjadi di Penajam Paser Utara (PPU). Kemarin ada satu orang terkonfirmasi reaktif saat rapid test. Merupakan ibu hamil asal Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 dr Arnold Wayong mengatakan, data tim gugus tugas mencatat ada penambahan satu orang dalam pemantauan (ODP) kemarin. Sehingga total kasus ODP menjadi 30 orang. "Saat ini ibu hamil itu sudah di rumah sakit. Jadi kebijakan ada di mereka. Yang menentukan dokter ahli kebidanan dan dokter ahli parunya," papar Arnold.

Sementara itu, dikonfirmasi Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Ratu Aji Putri Botung Lukasiwan, masih melakukan konfirmasi terkait hasil rapid test reaktif ke ruang isolasi. Yang jelas sudah ketentuan untuk mendapatkan penanganan proses kelahiran, pasien perlu melakukan rapid test.

Hasil dari uji antibodi tersebut menjadi rekomendasi terhadap penanganan untuk proses kelahiran. Namun, untuk perlakuan dipastikan berbeda. Bagi pasien non-reaktif berdasarkan rapid test, proses kelahiran akan ditangani secara biasa dan sebagaimana mestinya.

 Sementara untuk pasien terkonfirmasi reaktif, bakal langsung ditangani secara ekstra. Bahkan proses melahirkan dilakukan di ruang isolasi. Di RSUD sudah ada tiga pasien yang ditangani secara ekstra. Dengan bantuan bidan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) level 3.

Pelindung diri level maksimal itu di antaranya penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google, masker N95, cover all, sarung tangan bedah, dan sepatu boots anti air. "Dari tiga yang ditangani di ruang isolasi, satu orang terkonfirmasi positif corona, yaitu pasien PPU 15. Sementara yang lainnya negatif," imbuhnya.

Ditegaskan, penanganan terhadap ibu yang reaktif rapid test tersebut tidak akan berbeda. Kemungkinan besar menjalani proses lahiran di ruang isolasi. "Besok akan kami informasi detailnya. Yang jelas kalau memang reaktif, ditangani dengan pengamanan maksimal," ujar pria berkacamata itu. (asp/far/k16)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X