BONTANG–Batalnya pembangunan kilang Bontang disebut anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang bukan kesalahan Pemkot Bontang. Mengingat, keputusan berada di pemerintah pusat.Bakhtiar menerangkan, tugas Pemkot Bontang hanya sebagai fasilitator. Salah satu tugasnya adalah memastikan kesiapan lahan.
“Itu sudah dilakukan dengan disahkannya revisi Perda RTRW (rencana tata ruang wilayah),” terangnya.
Dalam RTRW tersebut, disiapkan 860 hektare kawasan industri. Terletak di Kelurahan Bontang Lestari. Jika terealisasi, di sanalah kilang akan dibangun. Pemkot pun tidak punya tanggung jawab untuk mencari investor.
“Seperti diketahui, salah satu penyebab gagal dibangunnya kilang adalah diputusnya kerja sama dengan Oman Overseas Oil and Gas (OOG) sebagai investor oleh Pertamina. Ini yang mesti diketahui masyarakat,” kata politikus NasDem itu.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memastikan proyek Kilang Bontang batal dikerjakan. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap daftar pembangunan kilang.
“Kita bangun kilang dan upgrade itu kita hitung lagi. Sebelumnya ada enam kan, empat upgrade dan dua bangun baru. Ini kita koreksi. Kita hanya bangun satu kilang baru dengan upgrade empat kilang existing. Yang baru Tuban. Bontang, kita tidak,” kata Nicke Widyawati dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/6).
Namun, Nicke menyebut, Pertamina masih ada kerja sama lain dengan OOG. “Dengan OOG kan juga mundur juga kan. Jadi ini sesuai demand yang ada. Kita membangun enggak cuma kilang, tapi integrasi juga sama petrochemical,” tandasnya. (edw/rdh/k8)