Ada 193 pasien dengan status OTG yang tengah dia tangani, 600 lainnya sudah berhasil sembuh. Kisah-kisah yang dihadapi demikian beragam: dari yang hendak bunuh diri sampai yang keguguran karena stres.
MUCHLIS ABDULLAH, Makassar, Jawa Pos
PEREMPUAN itu mengancam untuk bunuh diri. Di tangannya sudah tergenggam erat sebilah pisau.
Hotel Harper, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tempat perempuan itu menjadi peserta duta wisata Covid-19, tentu saja gempar. Tak lama berselang, dr Sugih Wibowo datang untuk membujuk.
Dia bernegosiasi agar pasien tersebut tidak ceroboh melukai dirinya. Tapi, perempuan tersebut tak langsung ”menyerah”. Dibutuhkan waktu beberapa jam hingga akhirnya dia berhasil ditenangkan dan dipertemukan dengan sang suami.
”Saya yang hadapi langsung. Itu pisau sudah hampir diiris ke tangannya dan tidak mau dia lepas jika tak ada suaminya,” kata Sugih kepada Fajar, mengisahkan salah satu kejadian selama menjadi dokter penanggung jawab pasien Covid-19 yang diisolasi di Hotel Harper.
Sugih merupakan dokter yang bertanggung jawab untuk peserta duta wisata Covid-19 khusus di Hotel Harper. Sejumlah hotel di Makassar punya dokter masing-masing yang melayani pasien dalam status orang tanpa gejala (OTG) yang berasal dari seluruh kabupaten di Sulsel. Sugih kembali mengisahkan cerita tersebut untuk menunjukkan begitu banyak kisah dan liku-liku serta tantangan yang mesti dia hadapi.
Kisah pasien Covid-19 yang ingin bunuh diri itu hanya satu di antara sekian kisah yang dia hadapi. ”Sempat juga ada yang mengalami stres, sementara dia sedang hamil dan sampai akhirnya keguguran,” ungkap Sugih yang ditemui kemarin di Hotel Harper.
Sore kemarin Sugih masih memakai rompi merah dengan tulisan namanya di depan. Itu salah satu baju yang dia pakai setiap hari saat bertugas.
Sambil memakai masker, pria kelahiran Ujung Pandang (kini Makassar), 21 Juni 1983, itu menceritakan bagaimana hari-harinya menghadapi begitu banyak pasien Covid-19 sendirian. Saat ini ada 193 pasien yang ditangani. Sedangkan yang sudah sembuh dia tangani mencapai 600 orang.