Harga Batu Bara Turun, Ekonomi Kaltim Masih Tertekan

- Minggu, 5 Juli 2020 | 10:42 WIB

BALIKPAPAN–Tekanan ekonomi Kaltim tampaknya masih berlanjut pada kuartal tiga seiring penurunan harga batu bara. Pada Juli 2020, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) sebesar USD 52,16 per ton. Ini merupakan harga terendah sejak Februari 2016 sebesar USD 50,92 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, HBA bulan ini turun USD 0,82 per ton atau 1,54 persen dari USD 52,98 per ton pada Juni 2020. Penurunan terjadi karena minimnya permintaan ekspor batu bara di tingkat global, khususnya dari Tiongkok dan India.

"Dua negara tadi sedang mengutamakan terlebih dahulu pasokan (batu bara) dalam negeri," kata Agung dalam keterangan resmi, Jumat (3/7). Menurut dia, kedua negara tersebut lebih banyak mengandalkan pasokan batu bara dari dalam negeri mereka. Kebetulan, stoknya cukup berlimpah, sehingga kedua negara mitra dagang Indonesia itu mengurangi permintaan batu bara dari Tanah Air.

Selain itu, situasi pandemi virus corona atau Covid-19 membuat mobilitas perdagangan masih cukup tersendat. Masing-masing negara pun masih menerapkan kebijakan pembatasan akses. Di sisi lain, Agung melihat ada pergeseran sumber energi, di mana lebih cenderung ke alternatif ketimbang fosil. "Tak bisa dimungkiri lagi sejak adanya pandemi menggeser pola konsumsi energi ke sumber alternatif lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Kementerian ESDM melihat tren HBA terus menurun dari waktu ke waktu sejak corona mewabah di berbagai belahan dunia. Posisi HBA yang berada di kisaran USD 65,93 per ton pada Januari 2020 sejatinya sempat naik ke USD 66,89 per ton pada Februari 2020. Begitu pula pada Maret 2020 di kisaran USD 67,08 per ton.

Namun, ketika Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan virus corona di level pandemi pada Maret 2020, harga berangsur-angsur turun. HBA turun ke kisaran USD 65,77 per ton pada April 2020. Lalu turun lagi ke USD 61,11 per ton pada Mei 2020. Kemudian, jebol ke USD 52,98 per ton pada Juni dan USD 52,16 per ton pada bulan ini.

Sebagai informasi, HBA diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR. Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batu bara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel). (ndu2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X