Proyek Sangatta Selatan-Sangatta Utara Dilanjutkan

- Minggu, 5 Juli 2020 | 10:32 WIB

Pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Sangatta Selatan dengan Sangatta Utara dipastikan lanjut dikerjakan setelah sempat terhenti. Kini pemasangan pancang sisi Sangatta Utara dilakukan. Ditarget kelar dalam dua pekan ke depan.

 

SANGATTA–Sebuah alat berat (ekskavator) dioperasikan untuk membantu proses pemancangan tiang. Pembangunan jembatan tersebut ditarget rampung tahun ini, sehingga, sudah seharusnya jembatan senilai Rp 35 miliar itu pembangunannya dikebut.

Terlebih anggaran sudah dicairkan Rp 15 miliar. Sementara proyek tersebut sudah berjalan 50 persen. "Insyaallah akhir tahun selesai. Jadi rampung sesuai kontrak," ujar Kasi Perencanaan Teknis Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kutim Asran Lode.

Sementara itu, penyangga bentang (abutment) pada sisi Sangatta Selatan sudah rampung dikerjakan. Tinggal menyelesaikan sisi seberang sungai. "Kami sempat terkendala pengiriman tiang pancang yang cukup lama. Pemesanan dari Surabaya," ungkapnya.

Pihaknya masih menunggu rangka jembatan tersebut. Jika sudah tiba di Sangatta, penuntasan pembangunan bisa lebih cepat. "Semoga tidak ada kendala saat pengiriman. Tidak ada masalah cuaca meski hujan," jelasnya. Tambahnya. "Jembatan itu tidak perlu pilar tengah. Cukup abutment saja," terang Asran.

Dia tak menampik permasalahan lahan sempat menjadi kendala. Namun, hal tersebut dipastikan bukan lagi masalah. "Semuanya sudah selesai. Tinggal mengerjakan," terangnya.

Untuk diketahui, proyek jembatan tersebut termasuk kegiatan yang sempat terhenti lantaran pemangkasan anggaran sebagai dampak penanganan Covid-19.

Pendapatan menjadi Rp 2,99 triliun. Ada penurunan pendapatan Rp 630 miliar. Kendati terjadi pemangkasan dana transfer dari pusat, Bupati Kutim Ismunandar tetap mengambil kebijakan bahwa tidak ada pemangkasan belanja barang jasa dan modal. Keputusan tersebut dibuat pada 16 Juni lalu. "Surat itu menganulir surat sekda yang memangkas 50 persen anggaran kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD)," sebutnya.

Dengan demikian, kata dia, semua OPD dapat melaksanakan kegiatan kontraktual sesuai dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) 2020.  Namun, pembayaran ditunda. Kalau ada anggaran akan dibayarkan setengah di APBD Perubahan (APBD-P). "Kalau tidak akan menjadi utang untuk 2021. Yang jelas, kalau duit cukup dibayar penuh," katanya.

Sementara utang sangat memungkinkan dibayar Februari tahun depan. Terlebih anggaran triwulan pertama akan ditransfer 20 persen melalui dana bagi hasil (DBH). "Kontraktor dikasih pilihan. Lanjut silakan, risiko jadi utang. Yang jelas Pak Ismunandar ingin pembayaran diupayakan tahun ini," jelasnya. (dq/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X