LONDON, Jawa Pos – Keinginan Nicolas Maduro untuk menarik cadangan emas Venezuela di Bank of England (BOE) gagal. Hakim niaga Pengadilan Tinggi Inggris menyatakan, Maduro tak berhak mengambil cadangan emas senilai USD 1 miliar (Rp 14 triliun) itu.
Hakim Nigel Teare mengatakan, memberikan akses kepada Maduro bertentangan dengan posisi pemerintah Britania Raya. ”Pemerintahan Yang Mulia sudah mengakui Tuan Guaido (pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, Red) sebagai pemimpin sementara Venezuela,” ungkapnya seperti dilansir Al Jazeera kemarin (3/7).
Sarosh Zaiwalla, perwakilan Banco Central de Venezuela (BCV), menyatakan bahwa Inggris tak peka terhadap kondisi Venezuela. Sampai saat ini Maduro masih duduk di istana kepresidenan. ”Keputusan ini jelas menunda penyelamatan nyawa warga Venezuela,” cetusnya sambil menyebut rencana banding.
Sengketa dimulai saat BCV meminta cadangan emas mereka bisa ditarik. Namun, kubu Guaido melarang dengan alasan dewan BCV merupakan hasil penunjukan Maduro dan diyakini akan menyelewengkan aset negara.
Dualisme pemerintahan Venezuela terjadi sejak 2018. Kubu oposisi menolak hasil Pemilu 2018 yang memenangkan kembali Maduro dengan alasan adanya manipulasi hasil. Sejak saat itu, lebih dari 50 negara mengakui Juan Guaido sebagai presiden interim Venezuela. Namun, Rusia, Tiongkok, dan Turki masih menganggap Maduro sebagai pemimpin sah. (bil/c9/ayi/jpg/dwi/k16)