Misi Kemanusiaan Kongo Berlanjut

- Sabtu, 4 Juli 2020 | 11:27 WIB
GUGUR: Prajurit TNI mengusung peti jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi pada upacara pemulangan jenazah di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma kemarin.
GUGUR: Prajurit TNI mengusung peti jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi pada upacara pemulangan jenazah di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma kemarin.

JAKARTA – Hanggar Skadron Udara 17 Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma menjadi saksi pelepasan Pelda Anumerta Rama Wahyudi. Jumat (3/7), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melepas prajurit TNI yang gugur dalam tugas di Republik Demokratik Kongo tersebut. Dari Jakarta, jenazah Rama diterbangkan ke kampung halamannya di Pekanbaru, Riau.

Hadi memastikan segala urusan terkait hak Rama sudah tuntas. Selain kenaikan pangkat anumerta, pemerintah Indonesia maupun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memberikan tanda dukacita.

”Hak-hak beliau baik yang dari dalam negeri maupun dari PBB sudah,” ungkap orang nomor satu di tubuh TNI itu. Kehilangan Rama dalam misi kemanusiaan di bawah bendera PBB tentu menyisakan luka mendalam.

Bagi TNI, personel yang dikirim untuk bertugas ke luar negeri di bawah naungan PBB merupakan prajurit pilihan. Mereka orang-orang terbaik dari institusi militer Tanah Air.

”TNI merasa kehilangan seorang prajurit terbaik,” kata Hadi. Untuk itu, Hadi menjanjikan evaluasi. ”Dan kami laksanakan juga evaluasi atas kejadian itu,” tegas mantan KSAU tersebut.

Menurut Hadi, evaluasi yang akan dilaksanakan instansinya menyangkut teknis pelaksanaan tugas. Yakni terkait taktik pelaksanaan misi di Kongo. ”Yang kami inginkan, kegiatan di sana secara taktis di lapangan semuanya aman,” ungkap Hadi. Serangan yang diduga dilakukan Allied Democratic Forces (ADF) memang tidak hanya menyebabkan Rama meninggal dunia. Seorang prajurit TNI lainnya juga mengalami luka.

Prajurit yang dimaksud Hadi bernama Pratu Makbul. Dia terluka akibat serpihan kaca dan material senjata. Berdasar informasi yang diterima Hadi, saat ini kondisi Pratu Makbul sudah jauh lebih baik.

”Setelah dirawat beberapa hari di wilayah Boma,” bebernya. Insiden yang menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban, lanjut dia, tidak lantas menghentikan misi kemanusiaan yang tengah berlangsung di Kongo.

Satuan Tugas (Satgas) TNI Kizi Konga XX-Q/Monusco tetap bertugas sebagaimana mestinya. TNI tidak menarik mundur pasukan dari lokasi kejadian. ”Misi PBB Monusco tetap dilaksanakan,” tegas Hadi. Dia yakin investigasi oleh PBB terkait insiden yang menyebabkan Rama meninggal dunia juga bakal dituntaskan. Yang penting bagi TNI, kejadian serupa tidak terulang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus menyampaikan bahwa dalam pelepasan jenazah Rama kemarin, panglima TNI turut didampingi oleh Wakil KSAD Letjen TNI Moh Fachrudin dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.

”Acara pokok berupa upacara militer sebagai penghormatan terhadap almarhum yang dilaksanakan di Hanggar Skadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma,” imbuhnya.

Jenderal bintang satu TNI AD itu menyebutkan, di Pekanbaru, jenazah Rama bakal diterima langsung oleh panglima Kodam I/Bukit Barisan. Sekitar pukul 14.30 kemarin, pemakaman Rama tuntas. Nefra menyebut, Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru menjadi tempat peristirahatan pamungkas Rama. Pemakaman juga dilaksanakan secara militer. ”Yang dipimpin langsung oleh panglima Kodam I/Bukit Barisan,” imbuhnya. (syn/jpg/dwi/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X