SAMARINDA–Tumpukan residu dan permasalahan asap di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang sepertinya terus berlangsung cukup lama. Setelah tujuh tahun dipaksa beroperasi, lantaran belum bisa terealisasi pengalihan TPA ke Sambutan.
Wacana pemindahan harus kembali terulur. Jika sebelumnya bermasalah dengan pembebasan lahan, kali ini permasalahan pada akses jalan menuju TPA Sambutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani menuturkan, akses jalan yang belum rampung menjadi permasalahannya. Opsi pemindahan TPA pada 2020 kembali tertunda. Terkait jalan menuju TPA Sambutan yang belum bisa digunakan untuk operasional, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda Hero Mardanus membenarkan. Akses jalan belum rampung. Jika hujan, jalan yang masih berupa tanah tersebut licin untuk dilalui. "Jalan masuk sebenarnya ada, tapi belum bisa dilewati karena masih tanah. Kalau hujan tidak bisa dilintasi," ucapnya.
Soal ada tidaknya permasalahan lainnya, Hero menuturkan, hanya mengerjakan akses jalan. Sedangkan untuk kesiapan TPA, dirinya tak tahu pasti. "Untuk TPA itu proyek provinsi, kami hanya mengerjakan jalan," imbuhnya.
Disinggung progres pengerjaan jalan menuju TPA Sambutan, Hero menerangkan tahap pengerasan. Pengerjaan yang sempat terhambat, rencananya kembali dijalankan tahun ini. Alokasi dana akan kembali diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P). Namun, untuk waktu rampung pengerjaan, tidak bisa dalam waktu dekat.
"Pengerjaannya itu dalam jangka panjang, dalam perencanaan saja nominal Rp 40 miliar, lihat kondisi keuangan kita juga lah," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)