PPDB Jenjang SMA di Kabupaten Ini Diklaim Lancar

- Jumat, 3 Juli 2020 | 13:05 WIB
LEBIH MEMUDAHKAN: Kadisdikbud Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Juanita Sari menunjukkan sistem PPDB online yang transparan.
LEBIH MEMUDAHKAN: Kadisdikbud Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Juanita Sari menunjukkan sistem PPDB online yang transparan.

TANJUNG REDEB–Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Juanita Sari menyebut, proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) online jenjang SMA atau sederajat di Berau berjalan lancar.

PPDB online justru memberi kemudahan bagi para siswa yang akan mendaftar di jenjang SMA atau SMK sederajat. Namun, ketidakpahaman siswa atau orangtua siswa sebagai calon pendaftar, terkadang membuat proses pendaftaran dianggap sulit.

"Sistem ini justru sangat memudahkan. Tidak bisa dimain-mainkan dan sangat transparan, karena semua bisa ikut memantau jalannya PPDB. Dengan sistem itu, semua jadi lebih mudah dan efektif," jelasnya saat ditemui diruang kerjanya, (2/7).

Namun, tak dimungkirinya, terkadang ada beberapa siswa maupun orangtua siswa yang datang untuk mengadukan perihal kesulitannya mendaftar dengan sistem online. Namun, hal itu bisa segera diatasi dengan menyiapkan beberapa operator di Kantor Disdikbud Cabang Disdik Wilayah VI, yang berlokasi di SMA 1 Berau. Bahkan, operator siap membantu proses pendaftaran selama jam kerja berlangsung.

"Riak-riak kecil memang ada, tapi tidak menjadi masalah. Itu sudah biasa. Semua bisa diatasi. Kami siapkan tim operator di sini selama jam kerja, siapa saja boleh datang untuk meminta bantuan. Kalau di luar jam kerja juga tetap bisa, silakan hubungi operator atau saya siap membantu selama 24 jam. Jadi, saya rasa tidak ada masalah, apalagi sampai dianggap carut marut. Itu hanya perlu pemahaman aja," ungkapnya.

Dirinya menepis anggapan PPDB online menyalahi aturan. Sebab, tegas mantan kepala SMA 1 Berau itu tidak ada yang bisa mempermainkan sistem yang digunakan saat ini.

Juanita meluruskan ada beberapa orang yang mengadukan pendaftrannya tertolak oleh sistem. Hal itu pasti ada kesalahan atau ketidaksesuaian data yang diinput.

"Jadi, misalkan dia memilih SMA, kemudian pilihan kedua SMK, jelas tidak bisa. Kalau mau SMA, pilihan kedua juga harus SMA, begitu juga pilihan selanjutnya. Itu yang kadang ditolak sistem. Intinya sistem tidak sulit, masih banyak yang belum memahami," tandasnya. (mrt/sam/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X