Mantap..!! Ada Teknologi Kesehatan Tercanggih di Kaltim

- Jumat, 3 Juli 2020 | 10:07 WIB
Gubernur saat meninjau RSKD. FUAD MUHAMMAD/KP
Gubernur saat meninjau RSKD. FUAD MUHAMMAD/KP

BALIKPAPAN–Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan memiliki tiga fasilitas kesehatan baru. Yakni ruang hemodialisa, microbiology, dan CT-Scan 128 slice seri terbaru. Unit layanan medis terbaru ini diresmikan Gubernur Kaltim Isran Noor, Rabu (1/7). Direktur RSKD Edy Iskandar menerangkan, unit layanan medis hemodialisa salah satu layanan unggulan RSKD Balikpapan.

Semula, rumah sakit milik Pemprov Kaltim ini hanya memiliki 15 mesin pencuci darah. Akibatnya, kerap terjadi antrean pasien. Belum lagi, jumlah pasien terus mengalami peningkatan setiap bulan. Lanjut dia, pasien yang menggunakan fasilitas mesin pencuci darah ini bertambah 3–5 orang setiap bulan.

Sehingga dengan adanya mesin pencuci darah baru, tidak ada lagi masyarakat yang tertunda untuk melakukan hemodialisis. “Jadi, semuanya bisa masuk, dan bisa dikerjakan oleh RSKD. Baik sif pagi maupun sore,” katanya. Renovasi fasilitas kesehatan hemodialisa ini menghabiskan anggaran sekira Rp 2,5 miliar. Sementara pengadaan mesin pencuci darah sekira Rp 150 miliar. Setiap alat dianggarkan sekira Rp 3 miliar.

Kedatangannya pun bertahap. RSKD bekerja sama dengan PT Sinar Roda Utama selaku penyedia mesin hemodialisa. Edy mengatakan, keunggulan mesin terbaru ini karena sudah berbasis digital. Pada mesin sebelumnya, menggunakan bahan cairan dialisat saat proses hemodialisis. Namun, mesin baru ini bisa menggunakan puyer. “Dan mesin ini semuanya terbaru dan tercanggih saat ini untuk mesin cuci darah,” terang pria berambut putih itu.  

Dia memperkirakan, 50 mesin pencuci darah ini RSKD akan mampu melayani kebutuhan masyarakat Kaltim untuk 5 tahun ke depan. Akan tetapi, sambung dia, saat ini baru 30 mesin yang tersedia dan dioperasikan 27 mesin. Dalam satu sif, pasien melaksanakan cuci darah selama 4 jam. Sementara dalam satu minggu, dilakukan dua kali. Terus dilakukan selama seumur hidup.

Apabila ada dua sif dalam satu hari, sekira 54 pasien cuci darah yang dapat dilayani unit layanan medis ini. Nantinya, jika ada penambahan pasien, pihak RSKD Balikpapan akan melakukan penambahan mesin pencuci darah. Sampai maksimal 50 mesin. Adapun pasien yang dilayani saat ini didominasi warga Balikpapan. “Penajam ada beberapa. Ada juga dari Handil dan Samboja (Kukar),” katanya. 

Sementara itu, unit layanan medis laboratorium microbiology merupakan rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Edy mengungkapkan, untuk peralatan uji polymerase chain reaction) atau PCR, Kemenkes mensyaratkan sebuah ruangan dengan standar level keselamatan biologi atau biosafety level 2. Diketahui, RSKD Balikpapan belum memiliki ruangan yang dipersyaratkan itu, namun telah membeli alat uji PCR senilai Rp 4 miliar. “Langsung kita renovasi sesuai standar menkes. Jadi, kami siapkan ruangan biosafety level 2 dengan sekat, bertekanan negatif, dan ada biosafety cabinet, baru sertifikat dari menkes keluar,” terang Edy. 

Sebelumnya, RSKD Balikpapan telah memiliki alat tes uji molekuler (TCM) untuk melakukan pengujian Covid-19. Alat uji tersebut menggunakan cartridge yang jumlahnya terbatas. Ketika cartridge tersebut habis, RSKD kesulitan mencarinya di pasaran. Jadi, mendatangkan mesin PCR yang menggunakan reagen. Serupa dengan alat uji PCR di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kaltim di Samarinda dan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). “Cuma lain merek. Ini dari Jerman tapi lebih fleksibel ini. Ia bisa sistem closing pakai reagen merek dia aja, atau reagen merek lain,” katanya.

Alat PCR tersebut baru tiba di RSKD Balikpapan, Senin (30/6) malam. Sehingga, memerlukan waktu untuk pengaturan ulang sebelum difungsikan. Pihaknya pun harus mengantongi rekomendasi Kemenkes terlebih dahulu. Diharapkan, dengan beroperasinya PCR ini, spesimen swab di Balikpapan tak lagi dikirim ke Labkesda Kaltim. “Kalau sudah dapat rekomendasi menkes, insyaallah Senin (6/7) depan sudah bisa dioperasionalkan,” terang dia. Sementara untuk tenaga kesehatan di laboratorium ini, terdapat tujuh orang yang dibantu dokter spesialis mikrobiologi satu-satunya di Kaltim.

Edy menyatakan, ratusan sampel siap diuji. Dengan demikian, tes PCR di RSKD Balikpapan mampu menguji spesimen swab untuk Penajam Paser Utara, Paser, hingga Kukar. “Kalau ada yang mau swab massal kami bisa siapkan,” ucapnya. Sementara fasilitas kesehatan terakhir yang diresmikan adalah CT Scan 128 slice. Mesin ini diklaim sebagai teknologi kesehatan tercanggih di Kaltim. Memiliki keunggulan merekam pembuluh darah jantung. Pengadaan CT Scan 128 slice menelan anggaran senilai Rp 12 miliar dari APBD Perubahan Kaltim 2019.

Pengadaan pada Januari 2020 itu telah mendapat izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Sebenarnya, CT Scan 128 slice ini secara resmi beroperasi pada Maret 2020. Akan tetapi, peresmiannya urung dilaksanakan karena pandemi Covid-19 . Dalam sehari, mesin CT Scan ini, mampu melayani 15 pasien. “Dan ini menjadi kebanggaan RSKD. Bahwa gubernur sudah mendukung dan memberikan anggaran untuk RSKD, kemudian kita bisa membeli dan melengkapi dan menyiapkan alat semuanya standar terbaik saat ini,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor berharap, pelayanan kesehatan kepada masyarakat di RSKD dapat semakin meningkat dan lebih mudah dijangkau untuk  masyarakat. Tak hanya masyarakat Balikpapan, tapi juga masyarakat Kaltim. "Mudah-mudahan bisa bermanfaat. Unit layanan medis ini bisa membuat pelayanan RSKD semakin baik," ungkapnya. (kip/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X